Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom senior Chatib Basri menegaskan cetak uang oleh bank sentral bisa dilakukan selama permintaan lemah.
"Tapi kalau demand-nya sudah naik, terus cetak uang, itu bisa inflasi," ujar Chatib, Rabu (11/11/2020).
Menurutnya, burden sharing antara Bank Indonesia dan pemerintah cukup baik karena time frame pelaksanaannya jelas. "Kalau dilakukan unlimited, orang pasti takut," tegas Chatib dalam webinar Economic Outlook 2021 BTPN dan Bisnis Indonesia.
Skema burden sharing dengan bunga surat utang yang ditetapkan sudah sangat baik. Chatib menilai, bunga surat utang yang dibeli Bank Indonesia (BI) memang tidak boleh nol persen.
"Jangan sampai bunganya nol karena orang tidak akan beli government bond." Bunganya harus sesuai dengan pasar sehingga program cetak uang bisa berjalan.
Dalam kesempatan ini, Chatib juga menilai masyarakat tidak perlu khawatir karena pemerintah memiliki pengalaman dalam mengendalikan utang. Pada 2000, rasio utang pemerintah pernah mencapai 120 persen terhadap PDB dan rasio itu bisa ditekan dalam waktu yang terukur.
"Tidak usah terlalu khawatir, kita punya pengalaman untuk atasi itu," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel