Ada Tren Positif, Pemerintah Yakin Okupansi Hotel Bisa Naik 10 Persen

Bisnis.com,11 Nov 2020, 20:29 WIB
Penulis: Rahmad Fauzan
Kawasan The Mandalika, Nusa Tenggara Barat. Kawasan pariwisata ini dikelola oleh Indonesia Tourism Development Corporation./ITDC

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah menilai potensi kenaikan okupansi hotel hingga 10 persen realistis untuk direalisasikan sampai dengan akhir tahun.

Penurunan grafik kasus positif Covid-19 dari 4.000-an menjadi 2.000 setelah long weekend akhir Oktober lalu disinyalir sebagai tanda membaiknya kepercayaan diri masyarakat.

Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Hari Santosa Sungkari menilai perkiraan tersebut sejalan dengan peningkatan level confidence masyarakat.

"Saya pikir peningkatan okupansi hotel 10 persen cukup realistis. Belum adanya lonjakan kasus positif Covid-19 sejak libur panjang Oktober lalu menimbulkan confidence level bagi wisatawan. Itu tandanya protokol sudah dijalankan dengan baik," ujar Hari kepada Bisnis.com, Rabu (11/11/2020).

Dia berpendapat pemotongan harga tiket pesawat dapat meningkatkan sisi permintaan. Sebaliknya dari sisi suplai, pelaku usaha dapat memanfaatkan bantuan dari pemerintah untuk menjaga dari sisi suplai.

Selain itu, dana hibah senilai Rp3 triliun yang disalurkan oleh pemerintah diharapkan dapat menambah daya tahan pelaku usaha perhotelan dan restoran dalam menjalankan operasional perusahaan.

Pemotongan harga yang dilakukan oleh sejumlah maskapai penerbangan diprediksi meningkatkan okupansi hotel sekitar 10 persen sampai dengan akhir tahun.

Menurut Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran, langkah maskapai penerbangan tersebut bakal seiring dengan upaya pemerintah memaksimalkan penyerapan anggaran hingga akhir tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amanda Kusumawardhani
Terkini