Covid-19 Belum Reda, Jerman 'Lockdown' Unggas karena Kasus Flu Burung

Bisnis.com,11 Nov 2020, 12:55 WIB
Penulis: Newswire
Ilustrasi - Flu burung/abcnews.go.com

Bisnis.com, HAMBURG - Di tengah pandemi Covid-19 di dunia, Jerman menemukan munculnya kasus flu burung.

Kasus yang terjadi di salah satu negara bagian Jerman ini membuat otorits setempat memerintahkan penempatan unggas di dalam ruangan.

Temuan kasus flu burung tersebut terjadi di Negara Bagian Schleswig-Holstein, Jerman Utara, Selasa (10/11/2020).

Adapun, temuan kasus flu burung tersebut didapati di dua peternakan di wilayah tersebut.

Flu burung jenis H5N8 dikonfirmasi di peternakan unggas kedua di Schleswig-Holstein pada Senin. Kasus sebelumnya terjadi di peternakan lain di wilayah yang sama pekan lalu.

Serentetan wabah flu burung yang sangat patogen dilaporkan di Eropa dalam beberapa pekan terakhir.

Pejabat kesehatan Belanda pada Selasa memerintahkan pemusnahan 48.000 ekor ayam setelah adanya wabah flu burung di salah satu peternakan.

Populasi burung liar diyakini telah menyebarkan penyakit tersebut.

Perintah otoritas Schleswig-Holstein akan mempersulit sejumlah peternak, namun harus dilakukan demi mencegah penyebaran lebih lanjut, demikian Kementerian Kesehatan Schleswig-Holstein melalui pernyataan.

Penyakit tersebut menyebar cepat di kalangan burung liar di negara bagian tersebut, seperti diperingatkan oleh kementerian.

Saat ini otoritas sedang menyelidiki kematian 3.000 lebih burung liar di lokasi tersebut.

Inggris juga menginstruksikan pemusnahan 13.000 burung di sebuah peternakan di barat laut Inggris usai terdeteksi kasus flu burung.

Sementara itu, Kementerian Pertanian Korea Selatan pada Selasa mengkonfirmasi flu burung jenis H5N8 pada sampel burung liar di barat tengah negara tersebut.

Risiko penularan flu burung ke manusia dinilai kecil, namun wabah pada unggas peternakan di masa lalu membutuhkan program pemotongan hewan secara ekstensif untuk mencegahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini