Pemkot Malang Minta Pengerjaan Kayutangan Heritage Tepat Waktu

Bisnis.com,11 Nov 2020, 02:28 WIB
Penulis: Choirul Anam
Wali Kota Malang Sutiaji (kanan) bersama Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko meninjau proyek penataan Kayutangan Heritage, Selasa (10/11/2020)./Istimewa

Bisnis.com, MALANG – Pemkot Malang, Jawa Timur, meminta pengerjaan kawasan Kayutangan Heritage dapat diselesaikan tepat waktu karena penutupan jalan berdampak pada kemacetan dalam kota.

Wali Kota Malang Sutiaji mengaku memahami warga merasa terganggu oleh pengerjaan proyek tersebut. Namun, dia meyakinkan kawasan tersebut akan berdampak positif bagi pengembangan kota.

"Mungkin saat ini belum dirasakan dampak perubahannya, tetapi saya percaya begitu proyek ini rampung, akan banyak hal positif didapatkan,” ujarnya saat meninjau proyek tersebut pada Selasa (10/11/2020).

Salah satunya penegasan dan penguatan kawasan Kayutangan Heritage, ujarnya, di sana akan diperkuat dengan kuliner khas yang terhubung dengan Kayutangan.

“Di  kawasan Pecinan akan ada sajian event makanan khas China atau Asia dan di Kampung Arab akan menghadirkan event atau festival makanan beserta budaya budaya Timur Tengah. Itu juga akan menyatu dengan budaya yang dimiliki Kota Malang," tuturnya.

Salah satu tujuan sidak, lanjut Wali Kota, untuk melihat dampak kemacetan pada hari pertama penutupan jalan.

Oleh karena itu, dia perlu mengklarifikasi secara langsung, termasuk menanyakan mengapa tidak menggunakan pola buka tutup kepada pimpro. Setelah mendapatkan penjelasan dari pimpro, intinya tidak mungkin menerapkan pola buka tutup, dia meminta sisi ketepatan penyelesaian proyek.

Perinciannya, pelaksana kegiatan untuk dapat memenuhi waktu pekerjaan, setidaknya tuntas dalam sebulan sehingga koridor Jalan Basuki Rahmat segera dapat difungsikan kembali.

Mengacu pada schedule kontrak, masa pekerjaan 300 hari kalender, terhitung mulai 27 April 2020 hingga 20 Februari 2021, mencakup pekerjaan di Kelurahan Polehan dan Kelurahan Kauman yang dalamnya masuk koridor Jl. Basuki Rahmat, dengan nilai proyek Rp23 miliar.

Proyek yang dilaksanakan dan dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat itu bertujuan menata kawasan permukiman dan perkotaan menjadi semakin baik.

Agus Budi, pelaksana proyek, mengutarakan Kota Malang menjadi salah satu daerah yang dinilai memiliki potensi landscape yang mampu menjadi penguat wisata nusantara.

Secara umum ada dua area yang ditata dan dipercantik oleh Kementerian PUPR, yakni area di dalam perkampungan Kayutangan dan area sepanjang koridor jalan Basuki Rahmat. Pengerjaan proyek tersebut telah dilakukan sosialisasi kepada warga dan para pelaku usaha di kawasan tersebut.

Terkait dengan permintaan Wali Kota Malang Sutiaji untuk mempertimbangkan teknis pekerjaan dengan pola buka tutup Jalan Basuki Rahmat, menurut dia, dari sisi teknis tidak memungkinkan.

"Kalau buka tutup, ini berisiko pada penyelesaian waktu pekerjaan. Di sisi teknis, selama proses konstruksi, dengan analisis dan justifikasi teknis tertentu terjadi perubahan dimensi, volume, spesifikasi dan lokasi beberapa item pekerjaan, salah satunya adalah perubahan struktur lapis perkerasan di bawah batu andesit, akan menggunakan konstruksi perkerasan kaku berupa beton bertulang," paparnya.

Adapun dua lokasi kegiatan perubahan struktur yang mengharuskan pola tutup area yakni lokasi pertama berada pada persimpangan jalan antara Toko Avia–koridor kantor PLN–Hotel Trio Indah 2.

Untuk lokasi kedua berada pada persimpangan jalan antara Kanwil BCA–Bank Commonwealth–Toko Lido–Koperasi NSP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini