Konten Premium

Proyeksi Ekonomi Digital Asia Tenggara Berubah, Bagaimana Indonesia?

Bisnis.com,11 Nov 2020, 18:20 WIB
Penulis: Asteria Desi Kartika Sari
Konsumen menunjukkan aplikasi belanja online Shopee melalui gawai di Jakarta, Rabu (16/9/2020). Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan mulai 1 Oktober 2020 akan memberlakukan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10 persen untuk setiap produk digital baik barang maupun jasa dari luar negeri yang dibeli melalui Shopee./ANTARA FOTO-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA – Ekonomi berbasis internet Asia Tenggara diprediksi akan mengalami pertumbuhan lebih cepat hingga 2025, termasuk Indonesia karena menggeliatnya transaksi dagang elektronik (e-commerce) seperti Bukalapak, Shoppe, Lazada, hingga Tokopedia.

Kondisi tersebut terdorong adanya pergeseran perilaku masyarakat karena pandemi virus corona atau Covid-19.

Laporan Google, Temasek Holding Pte dan Bain & Co. memproyeksikan bahwa nilai ekonomi berbasis internet di Asia Tenggara akan mengalami peningkatan lebih cepat menjadi lebih dari US$300 miliar pada 2025. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  Konten Premium

Anda sedang membaca Konten Premium

Silakan daftar GRATIS atau LOGIN untuk melanjutkan membaca artikel ini.

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yustinus Andri DP
Terkini