Sempat 'Ditelikung', Laba BRI Kembali Salip Bank Mandiri pada Kuartal III/2020

Bisnis.com,11 Nov 2020, 17:10 WIB
Penulis: M. Richard & Annisa S. Rini
Gedung BRI/bri.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. telah merilis kinerja keuangan kuartal III/2020 pada hari ini, Rabu (11/11/2020).

Laba bank spesialis kredit mikro ini tercatat senilai Rp14,15 triliun secara konsolidasi selama 9 bulan 2020. Nilai ini menyusut 42,94 persen secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp24,8 triliun.

Laba bersih ini turun disebabkan oleh pendapatan bunga bersih senilai Rp56,05 triliun, susut 7,47 persen dari Rp60,58 triliun secara tahunan.

Selain itu, beban pencadangan perseroan juga masih tercatat naik pada September tahun ini menjadi Rp18,58 triliun dari periode sama tahun lalu Rp15,11 triliun. Aset konsolidasian mencapai Rp 1.447,85 Triliun atau tumbuh 10,89 persen yoy.

Pada periode ini, laba bersih BRI kembali mengungguli PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., yang sebelumnya pada semester I/2020 menyalip BRI.

Per 30 September 2020, Bank Mandiri membukukan laba senilai Rp14,03 triliun, Rp120 miliar lebih rendah dari BRI. Realisasi ini turun 30,73 persen secara yoy.

Bank dengan kode BMRI ini juga mencatat pertumbuhan aset 10,27 persen secara yoy menjadi Rp1.406,66 triliun. Secara total laba perusahaan anak berkontribusi 13,5 persen terhadap laba konsolidasi Bank Mandiri.

Jika mundur pada kinerja 3 bulan sebelumnya, Bank Mandiri membukukan laba bersih senilai Rp10,29 triliun, sedangkan BRI sebesar Rp10,20 triliun. Ini artinya, keduanya memiliki selisih laba senilai Rp900 miliar.

Per semester I/2020 lalu, laba Bank Mandiri melorot 23,93 persen yoy, sedangkan laba BRI susut 36,9 persen yoy.

Terkait dengan kinerja keuangan pada kuartal III/2020, Direktur Utama BRI Sunarso memastikan percetakan laba tahun ini akan konservatif atau tidak akan setinggi tahun lalu. Laba yang dihasilkan tahun ini digunakan untuk pencadangan setiap risiko kredit yang muncul selama masa pandemi.

Bagaimana pun, perseroan memiliki restrukturisasi kredit yang membutuhkan perhatian ekstra. "Pilihan kami mengejar selamat, artinya kami menyediakan bantalan yang cukup. Harusnya ini justru membuat investor merasa aman karena BRI dikelola secara pruden," katanya, Rabu (11/11/2020).

Dia meyakini kinerja fungsi intermediasi akan mampu dijaga 4 sampai 5 persen sampai akhir tahun ini. Perseroan tetap akan fokus menggarap segmen UMKM, yang mendapat dorongan dari stimulus pemerintah.

Dia menjelaskan optimisme pelaku UMKM pada akhir tahun sudah sangat baik dan bahkan mulai mendekati optimisme akhir tahun lalu.

Hal ini akan menjadi modal utama perseroan untuk mendongkrak kinerja. Di samping itu, dia menyebutkan perseroan mejadi agen penyaluran setiap bantuan pemerintah, seperti bantuan presiden tunai.

Sementara itu, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan dari perolehan kinerja kuartal III/2020 terlihat adanya peningkatan produktifitas. Perseroan tentunya akan menjaga tren ini pada kuartal IV/2020.

"Jadi, kalau lihat sekarang untuk pertumbuhan kredit target kita sekitar 3 sampai 4 persen di akhir tahun. Di mana saat ini pertumbuhan tersebut, kita lihat di kuartal III yakni 3,79 persen. Maka, kami optimis bisa jaga pertumbuhan sesuai dengan target, meski tantangannya berat," katanya.

Dari sisi profitabilitas, perseroan akan menjaga NIM tetap di kisaran 4,68 persen pada kuartal terakhir, atau tidak turun lebih dalam dibandingkan dengan akhir kuartal III/2020. Dengan demikian, perseroan memperkirakan perolehan laba sampai akhir tahun sekitar Rp16 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini