Ajakan Borong Saham Garuda (GIAA) Manjur, Ustaz Yusuf Mansur Happy Banget

Bisnis.com,12 Nov 2020, 18:10 WIB
Penulis: Rivki Maulana
Mahfud MD, Ustaz Yusuf Mansur dan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) bertemu pada Senin malam (15/4/2019) di kantor MMD Initiative, Jakarta./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. ditutup menguat 10,42 persen ke level 318 pada perdagangan hari ini, Kamis (12/11/2020). Salah satu investor saham Garuda, Ustaz Yusuf Mansur mengaku gembira melihat kinerja saham berkode GIAA yang melesat dalam sepekan terakhir. 

Dikutip dari laman media sosial Instagram, Ustaz Yusuf Mansur mengaku sangat senang dengan pergerakan harga saham Garuda Indonesia. Pasalnya, pekan lalu dia menyarankan umat untuk membeli saham badan usaha milik negara (BUMN) tersebut. 

"Masya Allah..Seneng banget kalau sentimen positif saya dengan izin Allah bisa bikin kawan-kawan untung dan Garuda membaik terus," tulisnya hari ini, Kamis (12/11/2020)

Sebagaimana diketahui, saham GIAA melesat 10,42 persen pada perdagangan hari ini. Volume perdagangan saham GIAA mencapai 1 miliar lembar dengan nilai transaksi Rp356,83 miliar. 

Dalam sepekan terakhir, harga saham GIAA sudah naik 31,44 persen. Pada Sabtu (7/11/2020), Ustaz Yusuf Mansur atau UYM memang mengunggah sebuah postingan di laman Instagramnya yang menyarankan masyarakat untuk membeli saham GIAA.

Dia menyatakan masyarakat tak perlu pusing dengan kinerja emiten penerbangan pelat merah tersebut yang terus terpuruk pada tahun ini.

Disebutkannya, cara yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kinerja perseroan adalah dengan rakyat menjadi pemegang saham baru GIAA, sama seperti yang ia lakukan yaitu dengan membeli saham emiten perbankan syariah PT Bank BRI Syariah Tbk. (BRIS) dan untung banyak saat harganya menjulang beberapa waktu lalu akibat isu merger.

Menurutnya, kerugian Rp15 triliun yang ditanggung oleh GIAA sebenarnya sangat kecil jika ditalangi oleh 10 juta orang, karena hanya membutuhkan modal Rp1,5 juta saja.

Menabung saham di GIAA, baginya, juga hanya semudah memotong gaji semua karyawan, buruh, guru, dokter, tentara, polisi. Namun, perusahaan memang perlu melakukan perbaikan dari segala sisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini