11 Destinasi Trending Berdasarkan Pencarian Internet

Bisnis.com,13 Nov 2020, 18:00 WIB
Penulis: Yudi Supriyanto
Maladewa

Bisnis.com, JAKARTA - Laporan Expedia's 2021 Travel Trends menunjukkan sebagian besar pelancong mulai mencari tempat liburan seiring tanda adanya harapan untuk melakukan perjalanan di tengah pandemi.

Dilansir dari cntraveler, menjelang akhir 2020, ada tanda-tanda harapan untuk perjalanan di tengah pandemi lantarans tes untuk Covid-19 lebih banyak tersedia dan tanda-tanda vaksin sudah mulai tersedia.

Tahun depan, banyak pelancong berharap untuk kembali ke sana — dan mereka sudah mencari tahu tempat untuk memesan. 

Menurut laporan Tren Perjalanan Expedia 2021, sebagian besar pelancong mencari destinasi yang menawarkan pengasingan, matahari dan pasir, dan mudah diakses dengan banyak penerbangan. 

Berikut adalah tujuan yang menurut Expedia paling diminati oleh para pelancong tahun depan.

Maladewa

Wisatawan AS semakin tertarik untuk merencanakan perjalanan ke Maladewa, rangkaian atol yang tenang di Samudra Hindia. 

Negara kepulauan kemungkinan besar menjadi tren karena saat ini terbuka untuk pelancong dari negara mana pun (pengunjung harus menunjukkan tes PCR negatif yang diambil 72 jam sebelum keberangkatan). 

Penerbangan ke Maladewa juga telah dimulai kembali dari AS , dengan operator internasional ternama seperti Emirates, Singapura, Qatar yang mengangkut selebaran AS ke surga tepi pantai yang terpencil.

Polinesia Prancis

Tujuan tempat wisata lainnya yang menjadi mimpi bagi para pelancong tahun depan adalah Pulau Polinesia Prancis. 

Atol yang basah kuyup saat ini terbuka bagi wisatawan internasional yang dapat menunjukkan tes PCR negatif yang diambil dalam waktu 3 hari setelah kedatangan.

Baik Air Tahiti Nui dan United Airlines telah melanjutkan penerbangan ke Tahiti dari Los Angeles. Fiji Airways juga telah meluncurkan program sewa jet pribadi baru dari LAX dalam kemitraan dengan pulau resor pribadi Laucala (jet ditambah seminggu yang mencakup semua termasuk untuk 20 tamu di pulau itu akan membuat Anda mengembalikan US$450.000). 

Sebaliknya, mereka yang berharap untuk terbang dengan penerbangan komersial ke Fiji harus menunggu tahun depan karena pulau-pulau tersebut telah menghentikan kedatangan maskapai standar hingga setidaknya musim semi 2021. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Novita Sari Simamora
Terkini