Arus Balik Tol Laut, 16 Kontainer Beras Dikirim ke Surabaya

Bisnis.com,13 Nov 2020, 18:49 WIB
Penulis: Anitana Widya Puspa
Kapal Motor Dobonsolo memasuki Pelabuhan Makassar, Kamis (7/9)./JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA – Penyelenggaraan Program Tol Laut untuk merespons surplus beras yang berada di Merauke sebagai muatan balik akan menggunakan Kapal Logistik Nusantara 2 dari Pelabuhan Merauke Papua menuju Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sebagai yang pertama kali.

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Merauke Turki Rachmat K. Sully menyampaikan bahwa pengiriman kontainer beras ini merupakan pengiriman perdana lewat Tol Laut dimana hal ini menjadi catatan sejarah tersendiri dalam pendistribusian logistik beras Merauke dengan Tol Laut karena di awal pelaksanaan bisa mencapai keberhasilan pengiriman sebanyak 16 kontainer.

Keseluruhan kontainer tersebut terdiri dari 15 kontainer beras dan 1 (satu) kontainer biji gebang yang diangkut oleh Kapal Logistik Nusantara 2. Kapal tersebut merupakan kapal tol laut yang dibangun pada 2007.

Lebih lanjut, Turki berharap semoga ke depan target-target peningkatan sumber daya pertanian di wilayah Merauke semakin meningkat pada voyage/trip berikutnya untuk dapat dikirimkan kembali ke luar Merauke.

“Bukan saja padi, tapi ke depan produksi sagu, kopra, gambir, karet dan hasil laut seperti ikan, kepiting dan lain-lain kita bisa kirim dengan jumlah besar ke daerah Jawa dan daerah-daerah lain," ujarnya melalui siaran pers, Jumat (13/11/2020).

Tol laut ini memerlukan kerja sama dengan Pemerintah Daerah dan operator kapal mencatatkan sejarah yang mengirimkan hasil bumi dari Indonesia Bagian Timur, khususnya Merauke sebanyak 16 kontainer beras dari Pelabuhan Merauke Papua menuju Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Keamanan Kemaritiman, Mayjen TNI Mar (Purn) Buyung Lalana yang turut hadir dalam acara tersebut mengatakan bahwa dengan program Tol Laut, Pemerintah dapat memastikan terpenuhinya logistik baik distribusi kebutuhan pokok maupun barang penting lainnya secara terjadwal dan pasti.

Dampak yang disasar adalah pengurangan selisih harga antar pulau yang akhirnya dapat meningkatan kesejahteraan rakyat dan pertumbuhan ekonomi daerah. Tol laut juga menjadi angkutan laut yang berlayar secara rutin dan terjadwal dari wilayah barat sampai timur Indonesia dan sebaliknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini