Jokowi: Negara Asean Plus Three Harus Miliki Ketahanan Kesehatan

Bisnis.com,14 Nov 2020, 17:12 WIB
Penulis: Yudi Supriyanto
Presiden Joko Widodo menghadiri rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-37 ASEAN secara virtual melalui konferensi video dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis, 12 November 2020 - Biro Pers Sekretariat Presiden/Lukas

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mendorong kemampuan negara-negara Asean Plus Three (APT) untuk memiliki mekanisme ketahanan kesehatan agar negara-negara di kawasan siap menghadapi pandemi yang dapat terjadi pada masa depan.

“Pertama, pembangunan infrastruktur kesehatan di tingkat nasional,” kata Jokowi, Sabtu (14/11/2020).

Presiden menjelaskan bahwa ketahanan kesehatan di kawasan harus dimulai dari infrastruktur kesehatan yang memadai di tingkat nasional. Oleh sebab itu, setiap negara harus berinvestasi untuk menjamin akses kesehatan dengan harga terjangkau.

Menurutnya, upaya tersebut, nantinya akan memperbaiki ketahanan masyarakat dan kesiapsiagaan, serta kapasitas kesehatan publik pada masa darurat.

Selain itu, Jokowi menilai perlu juga pembangunan kapasitas teknologi kesehatan digital sebagai bagian dari infrastruktur kesehatan publik.

"Layanan akses online ke tele-health menjadi kian relevan di masa pandemi. Negara mitra di Asean Plus Three harus berkolaborasi membangun infrastruktur kesehatan masing-masing negara di kawasan,” imbuhnya.

Setelah itu, lanjutnya, untuk memperkuat mekanisme ketahanan kesehatan, pembangunan industri kesehatan di kawasan harus segera dilakukan.

Dia menuturkan pandemi saat ini memberikan pelajaran kepada semua pihak mengenai pentingnya industri kesehatan yang kuat di kawasan, baik industri alat kesehatan, obat-obatan, bahan baku obat, farmasi, maupun vaksin.

Dia berpendapat bahwa kawasan harus memiliki peta jalan untuk memperkuat berbagai industri tersebut. Adapun, Industri kesehatan juga harus ditopang oleh kapasitas penelitian dan pengembangan di sektor kesehatan.

“Untuk itu, penting bagi kita untuk menjadikan kawasan Asean Plus Three sebagai medical-sciences hub terutama di masa dan pascapandemi,” tuturnya.

Kemudian, dirinya juga mengungkapkan perlunya pembentukan kerangka kawasan yang komprehensif dalam memghadapi pandemi. Kerangka ini meliputi sistem dan SoP pada masa pandemi, sistem peringatan dini, sistem ketersediaan alat kesehatan, obat-obatan, hingga keberadaan vaksin di kawasan.

Terkait hal itu, keberadaan Asean Center for Public Health Emergencies and Emerging Diseases sangat dibutuhkan.

Dia menyatakan Indonesia siap untuk menjadi tuan rumah bagi pusat operasi tersebut.

“Pandemi ini harus menjadi wake up call bagi kita untuk memperbaiki sistem kesehatan baik di tingkat nasional maupun di kawasan. Recover together, recover stronger,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini