Resmi Ditandatangani, RCEP Jadi Perdagangan Bebas Terbesar di Dunia

Bisnis.com,15 Nov 2020, 14:36 WIB
Penulis: Reni Lestari
Selain itu, implementasi RCEP melibatkan enam negara mitra, yakni China, Jepang, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, dan India. /Asean.org

Bisnis.com, JAKARTA - Negara-negara Asia Pasifik termasuk China, Jepang dan Korea Selatan dan 10 negara Asean resmi menandatangani Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).

Penekenan perjanjian ini menandai terbentuknya blok perdagangan bebas terbesar di dunia yang membentuk hampir sepertiga produk domestik bruto dunia. Pejabat tinggi dari Australia, Selandia Baru dan 10 negara Asean pada meneken kerja sama ini pada hari terakhir KTT Asean ke-37 yang diselenggarakan secara virtual oleh Vietnam.

"Penyelesaian negosiasi adalah pesan kuat yang menegaskan peran Asean dalam mendukung sistem perdagangan multilateral," kata Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc menjelang upacara penandatanganan virtual, dilansir Bloomberg, Minggu (15/11/2020).

Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Chan Chun Sing mengatakan minimal enam negara Asean selain tiga mitra non-Asean harus segera meratifikasi RCEP agar segera berlaku. Singapura berencana untuk menyetujui kesepakatan dalam beberapa bulan mendatang.

Negara pendukung pakta perdagangan, yang mencakup 2,2 miliar orang dengan PDB gabungan US$26,2 triliun ini menyatakan akan mendukung ekonomi yang dipukul pandemi dengan mengurangi tarif, memperkuat rantai pasokan dengan aturan asal umum, dan mengkodifikasi aturan e-commerce baru.

Di antara manfaat perjanjian tersebut termasuk penghapusan tarif setidaknya 92 persen untuk barang yang diperdagangkan di antara negara-negara yang berpartisipasi, serta ketentuan yang lebih kuat untuk menangani tindakan non-tarif, dan peningkatan di berbagai bidang seperti perlindungan konsumen dan informasi pribadi online dan transparansi.

Ini juga mencakup prosedur bea cukai yang disederhanakan sementara setidaknya 65 persen sektor jasa akan terbuka penuh dengan peningkatan batas kepemilikan saham asing.

Para negosiator mendorong kesepakatan itu sampai ke garis finish setelah India mengejutkan para peserta akhir tahun lalu dengan membatalkan kesepakatan tersebut. Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan dia menarik diri karena khawatir bagaimana RCEP akan mempengaruhi mata pencaharian orang India, terutama yang paling rentan. India akan diizinkan untuk bergabung kembali dengan pakta perdagangan ini.

"Klausul yang mengizinkan India untuk bergabung di kemudian hari adalah simbolis dan menunjukkan keinginan China untuk membangun jembatan ekonomi dengan ekonomi terbesar ketiga di kawasan itu," kata Shaun Roache, kepala ekonom Asia Pasifik di S&P Global Ratings.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ropesta Sitorus
Terkini