Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. mempercepat pemulihan aset dengan kembali menggelar Asset Sales Festival di 4 kota pada penghujung tahun ini. Perseroan menargetkan dapat meraih dana Rp430 miliar dari gelaran tersebut.
Direktur Remedial and Wholesale Risk Bank BTN, Elisabeth Novie Riswanti mengatakan perseroan menyasar empat kota dalam gelaran tersebut yakni Medan, Bandung, Surabaya dan Makassar. Acara Asset Sales Festival tersebut merupakan kelanjutan dari acara Asset Sales Festival yang sebelumnya diadakan di Jakarta pada bulan Juli silam.
Acara Asset Sales Festival diselenggarakan secara offline dan online mempertemukan investor, pengembang, penjual properti dan calon pembeli untuk meraup keuntungan dalam bisnis properti. Aset properti yang ditawarkan tidak saja berasal dari kredit konsumer tetapi juga dari kredit komersial termasuk aset bermasalah kelolaan BTN Syariah.
"Kami rutin menggelar Asset Sales Festival untuk memberikan peluang emas kepada para investor maupun pengembang properti untuk berinvestasi pada aset-aset properti murah yang dapat dijadikan aset produktif," katanya dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (15/11/2020).
Novie melihat minat masyarakat sebagai investor sangat tinggi dalam berinvestasi pada rumah-rumah yang bermasalah atau aset mangkrak. Perseroan tidak hanya mengajak investor atau developer yang sudah biasa berbisnis perumahan, tetapi juga para nasabah prima atau deposan yang tertarik untuk mendapat untung dari bisnis rumah bermasalah.
"Jadi opportunity business juga sangat besar bagi rumah-rumah bermasalah. Sehingga minat investor sangat besar," katanya.
Pada rangkaian acara Asset Sales Festival yang digelar di Medan pada awal November 2020 lalu, Bank BTN mencatatkan pembelian dari para investor sebesar Rp70 miliar. Sementara itu, di Bandung, jumlah aset yang ditawarkan mencapai Rp1,2 triliun dengan jumlah 10.000 unit yang mayoritas berupa aset rumah dan bangunan.
Novie mengungkapkan pada acara sejenis yang akan digelar di Surabaya dan Makassar, Bank BTN berencana akan menawarkan aset sebanyak 13.733 unit, dengan nilai total Rp2 triliun berupa rumah, tanah, Hotel, dan proyek perumahan.
“Dari sejumlah rangkaian acara Investor yang kami gelar, yang paling diminati oleh investor adalah rumah baik tanah dan bangunannya dengan rentang nilai aset dari Rp300 juta hingga Rp500 juta dan sejumlah proyek perumahan. Pilihan tersebut menyesuaikan dengan permintaan pasar atas perumahan yang masih tinggi,” jelas Novie.
“Investor yang membeli properti pun kami berikan fasilitas kemudahan dalam prosesnya karena mereka dapat memanfaatkan produk kredit Bank BTN untuk mendukung aset properti yang dibelinya, antara lain produk KPR Lelang, KMK Renovasi atau produk lain yang relevan untuk pengembangan aset tersebut,” papar Novie.
Dia menegaskan, BTN akan terus melakukan penjualan aset-aset bermasalah yang tahun ini nilainya mencapai Rp11,6 triliun. Adapun, dari jumlah tersebut aset yang sudah siap untuk dijual sekitar Rp7 triliun dan ditargetkan tahun ini bisa terjual sekitar Rp2 triliun.
Menurut Novie, dengan recovery asset yang baik, pada kuartal III tahun ini perseroan berhasil menurunkan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) net di level 2,26% dari posisi pada bulan yang sama tahun sebelumnya yang berada pada level 2,33%. "Kita tahun ini benar-benar ingin menjual aset bermasalah, sehingga bisa menekan NPL," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel