Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Jabar Banten Syariah memasang target konservatif terhadap pertumbuhan laba sampai akhir tahun ini maupun tahun depan.
Direktur BJB Syariah mengatakan perseroan memasang target konservatif terhadap laba di tengah kondisi pandemi Covid-19. Perseroan lebih fokus meningkatkan pencadangan sebagai langkah antisipasi risiko kredit, dibandingkan mengejar laba.
Sampai dengan kuartal III/2020, laba bersih sebelum pajak BJB Syariah mencapai Rp32 miliar. Dia memperkirakan laba sebelum pajak sampai dengan akhir tahun dapat mencapai sekitar Rp26 miliar.
Adapun, laba bersih BJB Syariah per kuartal III/2020 tumbuh 60,05% secara year on year (yoy) menjadi Rp24,28 miliar. Indra menjelaskan pertumbuhan laba didorong fee based income, serta efisiensi yang tercermin dari rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) turun menjadi 93,74%, dari periode yang sama tahun lalu sebesar 95,97%.
"Kami masih akan tambah pencadangan di kuartal akhir ini sekitar Rp10 miliar - Rp11 miliar untuk menjaga. Sehingga, laba sampai akhir tahun sesuai dengan RBB sekitar Rp26 miliar," katanya, Jumat (13/11/2020).
Lebih lanjut, perseroan masih memasang target konservatif pada laba tahun depan. Rencana bisnis bank (RBB) tengah disusun, tetapi diperkirakan laba tahun depan tidak jauh berbeda dari tahun ini.
"Walaupun ada recovery, kita pakai untuk cadangan. Kondisi Covid-19 seperti ini, kita cenderung konservatif untuk cadangan supaya bank lebih berkelanjutan. Jangan langsung buru buru ngejar labanya," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel