RCEP Sah, Indonesia Hanya Jadi Pasar?

Bisnis.com,16 Nov 2020, 08:26 WIB
Penulis: Rahmad Fauzan
Selain itu, implementasi RCEP melibatkan enam negara mitra, yakni China, Jepang, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, dan India. /Asean.org

Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Komite Tetap Bidang Ekspor Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Handito Joewono menilai terdapat 3 hal yang mesti diutamakan pemerintah untuk memaksimalkan peran dan manfaat dari kerja sama Regional Comprehensive Economics Partnership (RCEP) terhadap Indonesia.

Ketiga hal tersebut antara lain; pertama, mempemudah akses pembiayaan untuk aktivitas ekspor dengan memaksimalkan peran Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).

Kedua, menyediakan fasilitas dengan membangun pusat-pusat distribusi di negara-negara anggota RCEP; dan ketiga, penguatan pendampingan dari pemerintah ke pelaku usaha.

"Perlu ada kedekatan antara pemerintah dan pelaku usaha dalam mendorong ekspor Tanah Air. Pembiayaan, fasilitas, dan pendampingan menjadi indikator penting dalam memnbangun kedekatan tersebut," ujar Handito kepada Bisnis.com, Minggu (15/11/2020).

Adapun, terdapat 3 hal jenis komoditas yang dinilai menjadi senjata bagi Indonesia dalam meningkatkan penetrasi ekspor melalui kerja sama RCEP.

Ketiga komoditas tersebut antara lain produk perkebunan beserta turunannya, terutama crude palm oil (CPO); produk-produk kelautan seperti; dan produk pangan.

Dia menambahkan, dalam meningkatkan penetrasi ekspor Indonesia ke negara lain dalam kerja sama RCEP, produk-produk mentah bisa diandalkan untuk jangka pendek sembari dilakukan pengembangan ekspor produk-produk yang sudah diindustrialisasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amanda Kusumawardhani
Terkini