Australia Ingin Bangun RS di Indonesia Senilai US$1 Miliar

Bisnis.com,16 Nov 2020, 15:59 WIB
Penulis: Newswire
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan Australia akan membangun infrastruktur kesehatan berupa rumah sakit senilai US$1 miliar.

Komitmen investasi tersebut tertuang dalam nota kesepahaman yang ditandatangani dalam West Java Investment Summit (WJIS) 2020.

"Selamat Pak Dubes atas MoU yang diteken. Saya baru dapat info yang diteken itu untuk infrastruktur kesehatan, pembangunan rumah sakit US$1 miliar," kata Bahlil Lahadalia, dikutip dari Antara, Senin (16/11/2020).

Untuk melancarkan komitmen investasi itu, Bahlil bahkan berjanji akan turun ke lapangan untuk mengurus percepatan perizinan investasi.

"Pak Dubes, izinnya nanti saya sendiri yang langsung handle sebagai bagian dari proses percepatan investasi dari perintah Presiden. Kita punya slogan, silakan investor datang, bawa modal, bawa teknologi, biar pemerintah melalui BKPM yang siapkan izin dan bantu cari lokasi paling murah dan kompetitif," jelasnya.

Menurutnya, investasi di sektor kesehatan kini jadi salah satu prioritas yang didorong di tengah kondisi pandemi Covid-19. Tak hanya itu, keberadaan  UU Cipta Kerja juga diharapkan dapat ikut mengakselerasi proses investasi.

"Kita akan kasih kepastian, kemudahan bagi pengusaha, karena 90 persen industri kesehatan kita masih impor, jadi ini pasar yang bagus sekali," jelasnya.

Australia menjadi negara ke 16 yang paling banyak menanamkan modal di Indonesia. Posisinya terus menanjak sehingga masuk ke jajaran 10 besar pada 2018-2019.

Hingga September 2020, total investasi di Indonesia sebesar Rp611,6 triliun. Capaian tersebut sudah 74,8 persen dari target Rp817,2 triliun. Realisasi ini naik 1,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Capaian tersebut terdiri atas PMA Rp301,7 triliun dan penanaman modal dalam negeri Rp309,9 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amanda Kusumawardhani
Terkini