Kapolri Dinilai Tepat Tunjuk Irjen Fadil Pimpin Polda Metro Jaya

Bisnis.com,17 Nov 2020, 19:38 WIB
Penulis: Newswire
Irjen Pol Mohammad Fadil Imran/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Langkah Kapolri Jenderal Idham Azis menempatkan Irjen Pol. Muhammad Fadil Imran sebagai Kapolda Metro Jaya dinilai sebagai hal yang tepat.

Pernyataan itu disampaikan Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Edi Hasibuan di Jakarta, Selasa (17/11/2020).

Menurut Edi, Irjen Pol. Muhammad Fadil Imran dikenal tegas saat menjabat sebagai Kapolda Jatim.

Fadil tercatat bertindak tegas dengan membubarkan acara deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Surabaya pada 28 September 2020.

Bahkan, Fadil meminta inisiator KAMI Gatot Nurmantyo untuk turun mimbar sebelum pidato di Surabaya.

"Kami menilai Pak Kapolri sudah menempatkan orang yang tepat di tempat yang tepat," kata mantan anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) ini.

Menurut dosen Universitas Bhayangkara ini, pada masa pandemi Covid-19, rakyat butuh sosok pimpinan yang tegas agar masyarakat tertib dan terhindar dari penularan wabah.

Lemkapi juga memberikan dukungan atas penunjukan sejumlah perwira tinggi memimpin Polda di Indonesia. 

Mereka adalah Irjen Pol. Nico Afinta sebagai Kapolda Jatim, Irjen Pol. Ahmad Dofiri sebagai Kapolda Jabar,  dan Irjen Pol. Rikwanto menjadi Kapolda Kalsel.

Perwira tinggi lainnya adalah Irjen Pol. Albertus Rachmad Wibowo menjadi Kapolda Jambi, Irjen Pol Refdi Andri menjadi Kapolda Maluku, dan Irjen Pol. Putu Jayan Danu Putra sebagai Kapolda Bali.

Sebelumnya, Kapolri melalui telegram Nomor ST/3222/XI/Kep./2020 tanggal 16 November 2020 mencopot Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Nana Sujana dan Kapolda Jawa Barat Irjen Pol. Rudy Suhfariadi.

Keduanya dicopot karena terkait terjadinya pelanggaran protokol kesehatan pada acara yang dihadiri tokoh Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dan ribuan orang di Petamburan, Jakarta, 14 November 2020 serta Megamendung, Bogor, Jawa Barat, 13 November 2020.

"Ada dua Kapolda yang tidak melaksanakan perintah dalam menegakkan protokol kesehatan, maka diberikan sanksi berupa pencopotan, yaitu Kapolda Metro Jaya. Kemudian yang kedua adalah Kapolda Jawa Barat," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.

Telegram Kapolri juga berisi pergantian Kapolda Jatim, Kapolda Jabar, Kapolda Kalsel, Kapolda Jambi, Kapolda Maluku dan Kapolda Bali. Mereka diganti karena mutasi yang bersifat pembinaan karir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini