ICT Institute : Investasi Telkomsel ke Gojek seperti Menggarami Laut

Bisnis.com,17 Nov 2020, 20:40 WIB
Penulis: Leo Dwi Jatmiko
Ilustrasi pengemudi Gojek mengikuti inisiatif J3K di Bekasi./Antarann

Bisnis.com, JAKARTA — ICT Institute menilai langkah PT Telekomunikasi Selular dalam berinvestasi ke PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) sebagai langkah yang gegabah.

Gojek telah mengantongi banyak investasi. Nilai US$150 juta yang diberikan Telkomsel tidak akan memberi manfaat yang signifikan bagi Telkomsel.

Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi mengatakan bahwa investasi Telkomsel ke Gojek tidak terlalu menguntungkan bagi Telkomsel. Pasalnya, Gojek saat ini telah ‘diguyur’ oleh banyak investor dengan nominal yang besar.

Dengan nilai Rp2,1 triliun yang dibayarkan oleh Telkomsel, menurut Heru, Telkomsel hanya dapat berperan sebagai pemegang saham minoritas dengan persentase yang kecil.

Gojek terakhir memperoleh pendanaan pada Juni 2020 dari Google, Tencent, Facebook dan Paypal.

Pada Maret 2020, Gojek sempat mendapat pendanaan seri F senilai US$1,2 miliar, saat itu pendanaan dipimpin oleh Mitsubishi Corporation, Mitsubishi Motors, Mitsubishi UFJ Financial Group, dan Visa. Pendanaan tersebut dimanfaatkan untuk mendorong digitalisasi UMKM di Tanah Air. Secara valuasi, pada 2019 valuasi Gojek diperkirakan mencapai US$10 miliar.

“Menurut, saya seperti menggarami lautan. Artinya air laut sudah asin digarami lagi. Gojek sudah banyak investasi, kenapa ditambah investasi lagi?” kata Heru kepada Bisnis, Selasa (17/11/2020).

Tidak hanya itu, sambungnya, saham Telkomsel juga berpeluang terdilusi seandainya Gojek dalam beberapa waktu ke depan mendapat suntikan dana baru dari investor lain dengan nominal yang lebih besar.

“Misalnya, nanti Google nambah di Gojek, maka akan terdilusi. Tiba-tiba hilang begitu aja saham Telkomsel,” kata Heru.

Dia mengatakan bahwa Telkomsel seharusnya lebih berhati-hati dan berpikir strategis saat memutuskan berinvestasi ke Gojek.

Telkomsel yang notabenennya merupakan anak usaha milik PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. harus berhitung mengenai dampak yang dimunculkan dari investasi ini.

“Ada tanggung jawab korporasi kenapa investasi tersebut dilakukan,” kata Heru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Zufrizal
Terkini
'