103 Pasien Covid-19 di Bandung Meninggal, Kebanyakan Miliki Ini

Bisnis.com,17 Nov 2020, 19:55 WIB
Penulis: Newswire
Petugas kesehatan memeriksa spesimen untuk pemeriksaan Covid-19 di laboratorium kesehatan./Antara

Bisnis.com, BANDUNG - Hingga hari ini, jumlah pasien penderita Covid-19 di Kota Bandung mencapai 103 orang.

Berdasar catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, pasien yang meninggal tersebut mayoritas memiliki penyakit penyerta.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian (P2P) Dinkes Kota Bandung dr Rosye Arosdiani mengatakan seratusan orang yang meninggal itu juga mayoritas sudah lanjut usia.

"Kalau yang meninggal itu kebanyakan dengan penyakit komorbid, Itu umur lansia dan di kisaran antara 60 tahun, 70 tahun sampai lebih 80 tahun," kata Rosye di Bandung, Jawa Barat, Selasa (17/11/2020).

Meski begitu, Rosye menyebut tingkat kesembuhan Covid-19 di Kota Bandung juga cukup baik. Dari 2.490 orang yang terkonfirmasi Covid-19 secara kumulatif, 2.089 orang di antaranya sudah dinyatakan sembuh.

"Kasus positif data kemarin sembuh sudah dua ribu sekian. Jadi ini kurang 10 persenan, ini kan data total," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Bandung Oded M Danial menyampaikan mayoritas penyakit penyerta itu di antaranya yakni diabetes mellitus dan penyakit jantung.

Dari total keseluruhan kasus yang meninggal, sekitar 63 persen memiliki penyakit penyerta.

"Hal ini mengindikasikan bahwa terjadi penyebaran yang masuk ke tingkat rumah tangga akibat salah satu anggotanya berkegiatan di luar," kata Oded.

Kasus kematian itu juga kini memang meningkat cukup drastis. Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung, ada 33 orang yang meninggal dunia dalam satu bulan sejak 17 Oktober 2020.

Kasus kematian yang paling banyak terjadi dalam satu hari, yakni pada tanggal 12 November dan 15 November 2020. Pada tanggal tersebut, tiga orang dinyatakan meninggal dengan terkonfirmasi Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini