CEO Tokopedia Sebut Teknologi Bisa Bikin Harga Pangan Efisien

Bisnis.com,18 Nov 2020, 19:13 WIB
Penulis: Iim Fathimah Timorria
CEO Tokopedia William Tanuwijaya usai konferensi pers pada Rabu (19/6/2019)./Bisnis-Dendra Syarizka

Bisnis.com, JAKARTA – CEO & Co-Founder Tokopedia William Tanuwijaya menyatakan harga pangan yang masih bervariasi di kalangan konsumen dengan margin yang besar antara hulu dan hilir bisa diminimalisir dengan pemanfaatan teknologi.

Rantai distribusi panjang disebutnya menjadi penyebab selisih harga yang diterima petani dan yang harus dibayar konsumen masih cukup besar.

“Harga yang dibayar pembeli hanya sekian persen saja yang dinikmati petani atau nelayan. Ketimpangan ini terjadi karena biaya mahal yang dibayar pembeli hilang di tengkulak yang tidak efisien di rantai pasok sektor pangan, padahal dengan teknologi bisa relatif lebih murah dan bahkan gratis,” kata William dalam Jakarta Food Security Summit ke-5, Rabu (18/11/2020).

Adopsi teknologi yang masif selama pandemi, lanjut William, bisa menjadi momentum dan kesempatan tersendiri bagi petani dan nelayan. Dengan demikian, petani dan nelayan bisa memperoleh pendapatan yang lebih baik dan konsumen bisa memperoleh harga yang lebih terjangkau.

“Pandemi ini menghadirkan kesempatan besar. Dengan adopsi teknologi, jika sisi hulu bisa berkolaborasi untuk pemerataan akses ke hilir maka lingkaran setan [rantai pasok panjang] bisa kita putus,” ujarnya.

Sektor pangan pun disebutnya bakal menjadi bisnis yang menjanjikan pada masa mendatang karena banyak negara tengah dihadapi oleh risiko krisis pangan seiring bertambahnya populasi.

Dengan keadaan geografis yang mendukung aktivitas pertanian dan melimpahnya sumber daya alam, William mengatakan Indonesia bisa terus memanfaatkan sektor ini sebagai penggerak ekonomi.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan bahwa indeks koefisien harga pangan dalam lima tahun terakhir memperlihatkan bahwa disparitas harga yang tinggi antarwilayah masih terjadi dalam lima tahun terakhir.

Dia menyebutkan sejumlah penyebab masih terjadinya disparitas ini, di antaranya adalah bencana alam, belum meratanya sentra produksi dan distribusi dan biaya logistik di daerah yang bervariasi.

Guna menanggulangi persoalan ini, Agus menjelaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan Gerai Maritim, salah satu aktivitas yang menjadi bagian dari program tol laut.

Melalui aktivitas ini, pemerintah menyiapkan subsidi sebesar 40 sampai 50 persen dari total kargo per kontainer untuk distribusi dari sentra produksi di pulau-pulau besar ke daerah terpencil, terluar, dan perbatasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amanda Kusumawardhani
Terkini