Berbisnis dengan Afrika, Kenapa Tidak?

Bisnis.com,18 Nov 2020, 23:18 WIB
Penulis: Amanda Kusumawardhani
Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika berbicara dalam forum bertajuk Menuju Pasar Afrika, Perspektif dan Pengalaman Pelaku Bisnis Indonesia di Afrika, Rabu (18/11/2020)./sitimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Potensi kerja sama ekonomi Indonesia dengan negara-negara Afrika sangat besar karena benua tersebut menjanjikan prospek yang positif.

Dengan jumlah penduduk Afrika sebanyak 1,3 miliar dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, benua ini merupakan tempat strategis dan pasar yang sangat menjanjikan bagi Indonesia.

Selain itu, sejumlah negara di Afrika mendapat banyak kemudahan ekspor oleh berbagai negara maju Eropa dan Amerika.

Namun untuk memanfaatkan pasar besar Afrika, pengusaha atau pelaku bisnis Indonesia dihimbau untuk datang langsung melihat potensi Afrika.

Hal itu mengemuka dalam forum virtual bertajuk “Menuju Pasar Afrika, Perspektif dan Pengalaman Pelaku Bisnis Indonesia di Afrika”. Forum tersebut diselenggarakan oleh Kedutaan Besar RI Addis Ababa bekerjasama dengan Direktorat Afrika, Kementerian Luar Negeri RI, Rabu (18/11/2020).

Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika mengatakan bahwa forum yang dihadiri sekitar 180 orang dari berbagai daerah Indonesia itu bertujuan mendorong pelaku bisnis Indonesia untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dengan negara-negara Afrika.

“Pada tahun 2019, terdapat 6 negara di Afrika yang masuk dalam 10 negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia, yaitu Rwanda 8,7 persen, Ethiopia 7,4 persen, Pantai Gading 7,4 persen, Ghana 7,1 persen, Tanzania 6,8 persen, dan Benin 6,7 persen,” katanya, dikutip dari keterangan resminya.

Acara ini dihadiri sejumlah pebisnis RI antara lain General Manager Salim Wazaran Yahya Plc. anak perusahaan Indofood Sukses Makmur Tbk., Rudy Dharmawan, dan Deputy General Manager Salim Wazaran Yahya Plc. Adrianto Juliar Salam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amanda Kusumawardhani
Terkini