Mendagri: Penerapan Prokes Paslon Pilkada Dipantau Setiap Hari

Bisnis.com,18 Nov 2020, 16:48 WIB
Penulis: Rayful Mudassir
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memberikan keterangan pers usai melakukan koordinasi, di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Rabu (18/3/2020). ANTARA FOTO/Novrian Arbi

Bisnis.com, JAKARTA - Tim Satgas Penanganan Covid-19 dan penyelenggara Pilkada 2020 melakukan pemantauan harian terkait penerapan protokol kesehatan selama masa kampanye.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan bahwa pemerintah bersama seluruh stakeholder penyelenggaraan pemilihan terlibat dalam pemantauan protokol selama masa kampanye Pilkada 2020.

Misalnya di Kemendagri, tiga struktural di bawah Tito melaporkan informasi harian terkait pelaksaaan Pilkada. Data ini kemudian disatukan guna memberi gambaran kondisi lebih lengkap.

“Di samping itu stakeholder lain penyelenggara KPU juga melakukan monitoring harian, Bawaslu juga melaksanakan monitoring harian ke Bawaslu daerah masing-masing,” kata Tito melalui keterangannya, Rabu (18/11/2020).

Lebih lanjut, aparat TNI-Polri dan Satgas Covid-19 juga melakukan monitoring harian. Hasil pemantauan ini kemudian disebarkan antarsatu elemen ke elemen lain.

Walhasil, seluruh pihak bisa mendapatkan rekonsiliasi data harian secara menyeluruh termasuk pelanggaran hingga penindakan yang dilakukan. “Jadi ini mekanisme kontrol, pengawasan tahapan-tahapan Pilkada,” terangnya.

Sementara itu, Kemendagri meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) memasukan tema penanganan Covid-19 dan dampak sosial ekonomi daerah sebagai bahan debat antarcalon.

Penentuan bahasan tersebut diperlukan lantaran dua tema itu menjadi persoalan rill yang sedang terjadi dan akan dihadapi oleh para pasangan terpilih.

Sementara itu, Tito meminta agar peserta Pilkada menggunakan alat pelindung diri sebagai bahan utama kampanye seperti masker, hand sanitizer dan tempat cuci tangan.

"Ini sudah banyak dikerjakan di berbagai daerah oleh para calon kepala daerah dan kami sudah menyampaikan ini lebih efektif daripada baliho. Kami melihat sampai hari ini cukup banyak para calon kepala daerah yang menggunakan metode kampanye seperti ini," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini