Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. atau Tugu Insurance membukukan pertumbuhan kinerja di sejumlah lini bisnis meskipun kinerja secara keseluruhan terkoreksi. Pandemi Covid-19 membuat sejumlah bisnis garapan perseroan mengalami tekanan.
Presiden Direktur Tugu Insurance Indra Baruna menjelaskan bahwa pada kuartal III/2020, pihaknya membukukan premi senilai Rp4,57 triliun atau jumlahnya turun 7,36 persen (year-on-year/yoy) dari kuartal III/2019 senilai Rp4,93 triliun. Penurunan kinerja top line itu menurutnya tak lepas dari pelemahan ekonomi global akibat pandemi Covid-19.
Turunnya harga minyak dan melemahnya kinerja pasar modal dinilai turut memberikan imbas pada pelemahan premi perseroan. Meskipun begitu, sejumlah lini bisnis perseroan mengalami pertumbuhan pada kuartal ketiga tahun ini, setelah aktivitas perekonomian berangsur berjalan.
Indra menjabarkan bahwa secara kinerja induk per kuartal III/2020, premi lini bisnis marine hull tercatat sebesar Rp183,55 miliar atau naik 29 persen (yoy) dari kuartal III/2019 senilai Rp142,43 miliar. Lalu, pada kuartal III/2020, premi asuransi energi offshore senilai Rp519,69 miliar pun tumbuh 18 persen (yoy) dibandingkan dengan kuartal III/2019 senilai Rp440,29 miliar.
Pada kuartal III/2020, perseroan mencatatkan premi bond Rp22,76 miliar atau naik hingga 32 persen (yoy) dibandingkan dengan posisi kuartal III/2019 senilai Rp17,27 miliar. Adapun, pada kuartal III/2020 premi asuransi kesehatan dari Tugu Insurance tercatat sebesar Rp19,54 miliar, naik 32 persen (yoy) dari kuartal III/2019 senilai Rp14,8 miliar.
"Bahkan pada kondisi industri penjualan otomotif yang masih cukup memprihatinkan, kami bersyukur bahwa premi asuransi kendaraan bermotor kami tetap mempertahankan sales dari Rp143,04 miliar [pada kuartal III/2019] menjadi Rp 144,11 miliar [pada kuartal III/2020]," ujar Indra dalam keterangan resmi yang diperoleh Bisnis pada Rabu (18/11/2020).
Tumbuhnya sejumlah lini bisnis memang belum berhasil meningkatkan premi secara keseluruhan dari emiten anak perusahaan PT Pertamina (Persero) dengan kode saham TUGU tersebut. Namun, menurut Indra, berbagai indikator bisnis masih mencatatkan pertumbuhan.
"Sampai dengan 30 September 2020, kinerja hasil underwriting konsolidasi Tugu Insurance sudah mencapai Rp388,41 miliar, diikuti dengan pencatatan total aset Rp20,19 triliun, ekuitas sebesar Rp8,38 triliun," ujarnya.
TUGU tercatat sebagai perusahaan yang masuk ke dalam lima asuransi umum dengan aset terbesar, meskipun pada kuartal III/2020, total aset perseroan senilai Rp20,19 triliun turun 6,01 persen (yoy) dari kuartal III/2019 senilai Rp21,48 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel