Kemenperin Terapkan Inovasi Cegah Pencemaran Udara Industri

Bisnis.com,18 Nov 2020, 14:45 WIB
Penulis: Rio Sandy Pradana
Ilustrasi asap pabrik./Bloomberg-Luke Sharrett

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menekankan pentingnya pengembangan inovasi teknologi dalam penyelesaian permasalahan-permasalahan industri maupun meningkatkan daya saing, salah satunya pencemaran udara.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin Doddy Rahadi mengatakan Satuan Kerja di bawah lingkungan BPPI harus cepat berinovasi dan berkontribusi untuk mengantisipasi perkembangan kebutuhan industri, khususnya dalam meningkatkan daya saing serta mendukung kebijakan pengembangan industri berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan penerapan konsep industri hijau yang diamanatkan Undang-Undang No. 3/2014 tentang Perindustrian.

"Satuan kerja BPPI harus aktif berperan dalam penyelesaian berbagai permasalahan industri di daerah. Khusus terkait dengan permasalahan lingkungan yang dihadapi industri, salah satunya adalah pencemaran udara. Permasalahan ini sedang dihadapi oleh PT Sidoagung Farm [SAF] yang berlokasi di Kabupaten Magelang," kata Doddy dalam siaran pers, Rabu (18/11/2020).

Dia menambahkan PT SAF adalah perusahaan yang bergerak di bidang pakan ternak dan merupakan salah satu PMDN di tengah banyaknya PMA dibidang industri pakan ternak.

Menurutnya, industri harus mengimplementasikan standard sustainability yang dapat dicapai dengan penerapan industri hijau. Industri hijau mengedepankan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan, sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan memberi manfaat bagi masyarakat.

Sementara, Asrokh Nawawi, Direktur PT Sidoagung Farm, mengaku sedang dalam tahap commisioning, yang dalam prosesnya menghadapi satu kendala, yaitu ada protes dari lingkungan masyarakat sekitar yang mengeluhkan pencemaran udara dan debu.

“Pada awalnya kami mencoba mengatasi sendiri, tetapi dalam perjalanannya mengalami kegagalan. Kemudian kami berkonsultansi ke BBTPPI Semarang, selanjutnya ditindaklanjuti dengan dilakukan survei, dianalisa, serta dibuatkan desain dan peralatannya,” tambah Asrokh.

Sebelumnya dia menggunakan wet scrubber tetapi mengalami masalah dan tidak efektif. Akhirnya setelah berkonsultansi dengan BBTPPI dapat berhasil dengan menggunakan inovasi teknologi dry filter.

PT SAF memiliki dua cerobong setinggi 68 meter, yang memiliki dry filter berfungsi untuk menyaring udara dan uap yang keluar dari mesin press pakan ternak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini