Di Tengah Pandemi, Transaksi di Bursa Berjangka Jakarta Moncer

Bisnis.com,18 Nov 2020, 17:02 WIB
Penulis: Lorenzo Anugrah Mahardhika
Karyawan mengamati Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), di galeri Bursa Bejangka Komoditi , Jakarta, Senin (15/5)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA -  Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) atau Jakarta Futures Exchange melansir target transaksi kontrak bilateral sepanjang 2020 telah terpenuhi pada November 2020. Pencapaian tersebut antara lain didorong oleh peningkatan harga emas dan kopi di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

Direktur Utama BBJ Stephanus Paulus Lumintang mengatakan hingga 16 November 2020, total transaksi di BBJ telah mencapai 8,252 juta lot atau melebihi 0,03 persen dari target awal 8,25 juta lot.

Secara rinci, volume transaksi untuk kontrak multilateral telah mencapai 83 persen atau 1,35 juta lot dari target 1,75 juta lot. Sementara, untuk kontrak bilateral, JFX telah mencapai transaksi 6,8 juta lot, melebihi target 2020 senilai 6,5 juta lot.

"Meski kontrak multilateral belum mencapai target, dengan kinerja yang optimal sejauh ini kami yakin pada akhir tahun target transaksi multilateral dapat tercapai," ujar Paulus di Jakarta, Rabu (18/11/2020).

Paulus optimistis pihaknya dapat mencapai total transaksi keseluruhan sebesar 9 juta lot melihat kinerja transaksi hingga pertengahan November. 

Paulus menjelaskan, kenaikan transaksi salah satunya didorong oleh kondisi pandemi virus corona. Menurutnya, kesiapan infrastruktur BBJ untuk melakukan transaksi secara online dinilai tidak mengganggu kegiatan transaksi kontrak. 

Ia melanjutkan, harga emas dan permintaan kopi di pasar lokal yang meningkat turut mengerek lonjakan transaksi. Selain itu, kinerja BBJ juga ditopang oleh revitalisasi kontrak Olein 10. 

Adapun, untuk 2021, BBJ menargetkan dapat mencapai total transaksi sebesar 10 juta lot. Jumlah tersebut terdiri atas volume transaksi kontrak multilateral sebesar 2 juta lot dan kontrak bilateral sebanyak 8 juta lot. 

Sementara itu, Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia Fajar Wibhiyadi menambahkan, pencapaian transaksi BBJ merupakan hal positif bagi industri perdagangan berjangka komoditi. 

"Ini semua merupakan bukti bahwa industri perdagangan berjangka komoditi cukup tahan terhadap kontraksi ekonomi nasional dan global ditengah pandemi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini