Ekonomi Pulih, Alfamidi (MIDI) Siap Buka 250 Gerai Baru

Bisnis.com,19 Nov 2020, 10:18 WIB
Penulis: Ria Theresia Situmorang
Gerai Alfamidi./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten ritel PT Midi Utama Indonesia Tbk. (MIDI) menargetkan penambahan 250 gerai baru hingga akhir tahun ini. Perseroan tetap membuka gerai baru di tengah ekonomi yang melambat akibat pandemi virus corona.

Corporate Secretary Midi Utama Indonesia Suantopo Po mengatakan perseroan optimis kondisi perekonomian Indonesia mulai membaik dan daya beli masyarakat meningkat pada 2021 sehingga berdampak positif pada pertumbuhan perseroan.

“Hingga akhir tahun 2020, perseroan menargetkan dapat menambah 250 gerai baru,” ungkapnya dikutip dari rilis pers perseroan yang diterima Bisnis, Rabu (18/11/2020).

Sampai dengan akhir kuartal ketiga tahun ini, Suantopo menjabarkan, jumlah gerai Alfamidi adalah sebanyak 1.746 gerai yang terdiri dari 1.725 gerai reguler dan 21 gerai Alfamidi supermarket. Angka tersebut naik 191 gerai dari jumlah gerai di akhir tahun 2019 yakni 1.555 gerai.

Di sisi lain, kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) juga dianggap perseroan berdampak signifikan untuk sektor ritel tak terkecuali jaringan minimarket.

Suantopo mengatakan pemberlakuan PSBB berpengaruh kepada pembatasan jam operasional toko di beberapa daerah. Akibatnya, jumlah pengunjung dan pembeli yang masuk ke toko Alfamidi pun mengalami penurunan yang cukup signifikan.

Kondisi tersebut diperparah dengan banyaknya sektor industri besar yang dengan terpaksa harus menutup usahanya dikarenakan tidak ada demand dan terus merugi. Hal ini tentu berdampak pada melonjaknya jumlah pengangguran dan penurunan daya beli masyarakat secara umum.

“Dalam kondisi seperti di atas, masyarakat dipaksa untuk lebih selektif lagi dalam berbelanja, mereka lebih mengedepankan kebutuhan dan menahan keinginan,” sambungnya.

Di sisi lain, Alfamidi masih mencetak kinerja yang positif hingga kuartal III/2020. Pendapatan perseroan tumbuh 9,59 persen menjadi Rp9,51 triliun. Namun, laba Alfamidi turun 2,82 persen menjadi Rp137,47 miliar akibat kenaikan beban operasional.

MIDI menyebut kenaikan pendapatan didorong oleh strategi bisnis yang diterapkan perseroan pada tahun 2020, antara lain harga yang lebih kompetitif dan pemasaran yang komprehensif. Dua hal itu dilakukan sambil menyediakan produk yang lengkap dan meningkatkan kualitas  sumber daya manusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini