Doni Monardo Cek Protokol Kesehatan di Pengungsian Merapi

Bisnis.com,20 Nov 2020, 10:16 WIB
Penulis: Hafiyyan
Kepala BNPB Doni Monardo (kiri) menyerahkan bantuan sebesar satu miliar untuk empat kabupaten zona KRB Gunung Merapi di Yogyakarta, Kamis (19/11). (Komunikasi Kebencanaan BNPB/Danung Arifin)

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo melakukan pengecekan penerapan protokol kesehatan di tempat pengungsian warga sekitar Gunung Merapi.

Pada Kamis (19/11/2020), Doni Monardo meninjau lokasi pengungsi akibat erupsi Gunung Merapi. Tujuan dari kunjungan kerja ini adalah memastikan kesiapsiagaan antisipasi erupsi Merapi dilakukan dengan baik oleh Pemerintah Daerah dan masyarakat setempat.

Status Siaga telah dikeluarkan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pada tanggal 5 November 2020. Wilayah berisiko erupsi Merapi adalah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, serta sejumlah kabupaten di Jawa Tengah seperti Klaten, Boyolali, dan Magelang.

Doni Monardo menyampaikan bahwa pengungsi prioritas adalah kelompok rentan yaitu orang tua, anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui, orang sakit dan disabilitas.

"Mereka yang secara fisik rentan, ini harus diprioritaskan di pengungsian, seperti lansia, komorbid, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita," paparnya.

Para pengungsi dan relawan harus swab untuk menghindari penyebaran virus Covid-19 di lingkungan pengungsian. Selain itu protokol kesehatan harus tetap dijalankan selama masa pengungsian. memakai masker, jaga jarak dan hindari kerumunan, serta rajin cuci tangan.

"Kami tidak ingin ada 1-2 yang kena Covid-19, kemudian menulari yang lain. Makanya protokol kesehatan sangat penting," imbuhnya.

Selain itu, agar penanganan kebencanaan dapat berjalan dengan cepat dan tepat, informasi status Merapi hanya berasal dari satu sumber, yakni BPPTKG. Dengan demikian, hal itu dapat menjaga keakuratan informasi, langkah antisipasi, dan mencegah kepanikan masyarakat.

BNPB juga memberikan dukungan bagi penanganan para pengungsi dalam kaitannya penegakan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19 di lokasi yang menjadi tempat pengungsian sementara.

Adapun rinciannya adalah satu unit mesin antigen, 15.000 cartridge antigen, 200.000 masker kain, 250 jerigen hand sanitizer masing-masing 4 liter kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di wilayah masing-masing.

"Antigen ini untuk tes swab, sehingga terlihat cepat siapa pengungsi yang terkena Covid-19," ujarnya.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini