Pemegang Saham Indomaret (DNET) Dapat Kredit dari Bank Mandiri Hampir Rp1 Triliun

Bisnis.com,20 Nov 2020, 10:23 WIB
Penulis: Rivki Maulana
Direktur Utama Indoritel Makmur Internasional Haliman Kustedjo dalam paparan publik perseroan yang berlangsung di Jakarta, Senin (31/8/2020)

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten Grup Salim, PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. mendapat fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebesar Rp900 miliar. Pemegang saham Indomaret, Sari Roti, dan KFC itu akan menggunakan kredit dari Bank Mandiri untuk berbagai keperluan usaha.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis Indoritel, Jumat (20/11/2020), perjanjian kredit dengan Bank Mandiri diteken pada 18 November 2020. Fasilitas kredit tersebut bertenor 3 tahun atau 36 bulan sejak penandatanganan kredit. 

Indoritel dikenakan tingkat suku bunga kredit 8,5 persen per tahun. Suku bunga dapat berubah sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Bank Mandiri.

Corporate Secretary Indoritel, Kiki Yanto Gunawan menyebut fasilitas kredit dari Bank Mandiri akan digunakan untuk tujuan umum kegiatan usaha (general corporate purpose). "Namun tidak terbatas untuk corporate action dan pengembangan usaha yang telah ataupun akan dilaksanakan oleh perseroan," tulisnya dalam keterbukaan informasi.

Sebelumnya, emiten bersandi saham DNET itu telah menggunakan belanja modal sebesar Rp300 miliar hingga Juni 2020. Jumlah tersebut setara 50 persen dari alokasi belanja modal sepanjang 2020.

Capex tersebut digunakan untuk entitas anak usaha PT Mega Akses Persada) dalam mengembangkan jaringan pita lebar. MAP atau FiberStar yang berfokus pada jaringan serat optik pita lebar yang telah menjangkau 17 provinsi, 103 kita dan kabupaten dengan panjang gelaran mencapai 17.661 kilometer pada tahun 2019.

Direktur Utama Indoritel Haliman Kustedjo sebelumnya mengatakan entitas asosiasi yakni PT Indomarco Prismatama atau Indomaret sudah melakukan melakukan ekspansi gerai secara net sebanyak 400 gerai.

“Pada semester kedua ini, kami mengharapkan menambah sekitar 200 sampai 300 toko lagi dan kemungkinan lebihnya tergantung dari perkembangan pandemi Covid-19,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini