IATA: Ini Standar Distribusi Vaksin Covid-19 untuk Kargo Udara

Bisnis.com,24 Nov 2020, 13:02 WIB
Penulis: Anitana Widya Puspa
rnSeorang pekerja melakukan pemeriksaan kualitas di fasilitas pengemasan produsen vaksin China, Sinovac Biotech, yang mengembangkan vaksin untuk mengatasi Covid-19, dalam tur media yang diorganisir pemerintah di Beijing, China, 24 September 2020./Antara-Reutersrn

Bisnis.com, JAKARTA - International Air Transport Association (IATA) merilis panduan standar untuk memastikan bahwa industri kargo udara siap mendukung penanganan, pengangkutan, dan distribusi vaksin Covid-19 berskala besar termasuk menghadapi tantangan yang mungkin timbul.

CEO IATA Alexandre de Juniac mengatakan pengiriman miliaran dosis vaksin yang harus diangkut dan disimpan dalam keadaan beku ke seluruh dunia secara efisien akan melibatkan tantangan logistik yang sangat kompleks di seluruh rantai pasok. Sementara itu, tantangan langsungnya adalah penerapan langkah-langkah pengujian Covid-19 untuk membuka kembali perbatasan tanpa karantina.

“Kita harus bersiap ketika vaksin sudah siap. Materi panduan ini adalah bagian penting dari persiapan tersebut,” katanya, Selasa (24/11/2020).

Panduan IATA untuk Vaksin dan Farmasi Logistik dan Distribusi memberikan rekomendasi untuk pemerintah dan rantai pasokan logistik dalam persiapan untuk operasi logistik global terbesar dan paling kompleks yang pernah dilakukan.

Juniac menjelaskan tantangan utama yang dibahas dalam Panduan IATA untuk Vaksin dan Farmasi Logistik dan Distribusi meliputi ketersediaan fasilitas penyimpanan dengan pengatur suhu dan kontinjensi jika nantinya fasilitas tersebut tidak tersedia. Selain itu juga mendefinisikan peran dan tanggung jawab pihak-pihak yang terlibat dalam pendistribusian vaksin, terutama otoritas pemerintah dan LSM.

Selain tentunya kesiapsiagaan industri untuk distribusi vaksin yang meliputi Kapasitas dan Konektivitas. Jaringan rute global telah berkurang secara dramatis dari 22.000 jaringan kota pasangan sebelum pandemi. Oleh karena itu, pemerintah perlu membangun kembali konektivitas udara untuk memastikan kapasitas yang memadai tersedia untuk distribusi vaksin.

Dia menjelaskan selanjutnya adalah fasilitas dan infrastruktur. Produsen vaksin pertama yang mengajukan permohonan persetujuan mengharuskan vaksin dikirim dan disimpan dalam keadaan beku.

Beberapa jenis refrigeran yang diklasifikasikan sebagai barang berbahaya dan volumenya diatur sehingga dapat menambah lapisan kompleksitas tambahan. Pertimbangannya mencakup ketersediaan fasilitas dan peralatan control suhu dan staf yang terlatih untuk menangani vaksin yang sensitif terhadap waktu dan suhu.

Tak hanya itu, persetujuan pengaturan dan penyimpanan serta izin yang tepat waktu oleh otoritas bea cukai dan kesehatan akan sangat penting. Prioritas untuk proses perbatasan termasuk memperkenalkan prosedur jalur cepat untuk penerbangan berlebih dan izin pendaratan untuk operasi yang membawa vaksin Covid-19 dan potensi pengurangan tarif untuk memfasilitasi pergerakan vaksin.

Dia juga menekankan yang tak boleh terlupakan adalah Vaksin merupakan komoditas yang sangat berharga. Oleh karena itu, lanjutnya, harus ada kepastian bahwa pengiriman tetap aman dari gangguan dan pencurian.

Panduan ini dibuat dengan dukungan dari berbagai mitra, termasuk Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), Federasi Internasional Asosiasi Pengangkutan Barang (FIATA), Federasi Internasional Produsen dan Asosiasi Farmasi (IFPMA), Organisasi Kesehatan Pan Amerika (PAHO), Otoritas Penerbangan Sipil Inggris, Bank Dunia, Organisasi Kepabeanan Dunia (WCO) dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini