Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah diharapkan dapat mendukung dari sisi sertifikasi dan peralatan khusus yang dibutuhkan oleh maskapai dalam mendistribusikan vaksin mengingat saat ini memang jenis vaksin yang beragam dan belum ada kesepakatan terkait dengan tata cara pengangkutannya.
Konsultan penerbangan dari Jaringan Penerbangan Indonesia (Japri) Gerry Soejatman mengatakan saat ini ada sejumlah tipe vaksin. Di antaranya, ada yang harus dibawa dengan suhu dingin sekali (-40°C). Menurutnya tipe vaksin ini benar-benar menjadi tantangan yang berat dan kemungkinan hanya bisa diangkut dengan pesawat kargo atau pesawat wide body penumpang.
Dia melanjutkan untuk vaksin yang tidak ada kebutuhan penjagaan suhu, akan jauh lebih mudah dan semua maskapai siap mengangkut ini. Mulai dari pesawat besar hingga pesawat kecil yang masuk ke pelosok Indonesia.
“Semua ini nanti tergantung dengan keputusan pemerintah mau ambil vaksin yang mana, dan mau seberapa cepat di distribusikan, karena itu sangat tergantung dengan sumber daya tenaga kerja serta peralatannya, dan juga kesiapan pencatatan penggunaan vaksinnya,” ujar Gerry, Selasa (24/11/2020).
Pemerhati penerbangan yang juga anggota Ombudsman Alvin Lie mengatakan saat ini persoalan vaksin memang masih dalam tahap dini, karena masih banyak jenisnya dan masing-masing memerlukan perlakuan yang berbeda dalam pengangkutannya.
Namun distribusi ini juga tidak hanya persoalan yang dihadapi maskapai tetapi juga mata rantai logistik hingga bongkar muat. Tak hanya itu, untuk daerah terpencil yang sulit dijangkau penanganan vaksin harus sampai hingga ke daerah.
“Airlines ada persyaratan khusus, peralatan khusus dan sertifikasi awaknya. Setelah sampai di kota tujuan warehouse handling ini belum diketahui apa yang dibutuhkan. Vaksin banyak macamnya dan persyaratan pengangkutannya beragam. Pemerintah perlu mendukung airlines kalau diperlukan sertifikasi khusus peralatan khusus pemerintah perlu membantu,” tekannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel