Investor Cemas Data Ekonomi AS Memburuk, Wall Street Tergelincir

Bisnis.com,25 Nov 2020, 21:51 WIB
Penulis: Rivki Maulana
Aktivitas perdagangan saham di New York Stock Exchange. Wall Street kembali mencetak rekor tertinggi setelah reli saham-saham teknologi, Selasa (1/9/2020)./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa saham Amerika Serikat tergelincir setelah pelaku pasar khawatir data perekonomian AS lebih buruk dari ekspektasi. 

Dilansir dari Bloomberg, pada pembukaan perdagangan hari ini, Rabu (25/11/2020) indeks S&P 500 dibuka sedikit lebih rendah setelah mencapai level tertinggi sepanjang masa. Kendati demikian, kinerja indeks acuan itu menuju jalur terbaik sepanjang April 2020

Saham Gap Inc turun setelah kinerja keuangan perseroan tidak sesuai ekspektasi.  Kinerja indeks pada pembukaan hari ini, sentimen data ekonomi membuat berita positif meredup. Sebelumnya, pemilihan Janet Yellen sebagai Menteri Keuangan memicu optimisme terhadap aset-aset berisiko.

Di saat yang sama, rencana pembatasan atau lockdown di sejumlah negara untuk membendung virus corona telah mengancam prospek pemulihan ekonomi dunia. 

Saham ABN Amro Bank NV dan Commerzbank AG turun lebih dari 3 persen dan menyebabkan saham bank Eropa itu lebih rendah, dipicu langkah  Bank Sentral Eropa mengatakan industri mungkin harus menyisihkan lebih banyak uang untuk menyerap kerugian ketika dukungan pandemi pemerintah berakhir.

Selain data perekonomian AS, para investor uga akan memantau pertemuan  Federal Open Market Committee. Hal ini disebut oleh Kepala Strategi Asia Pasific DailyFX ilya Spivak sebagai peristiwa besar.

“Kekhawatirannya adalah bahwa Fed akan terus memberi sinyal menggantung, tidak ada pengetatan, tapi juga tidak ada pelonggaran baru,” ujarnya seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (25/11/2020).

Saham

Indeks S&P 500 merosot 0,2% Indeks Stoxx Europe 600 turun 0,2%.

Indeks MSCI Asia Pasifik sedikit berubah.

Indeks Pasar Berkembang MSCI turun 0,4%.

Mata Uang

Obligasi

Komoditas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini