Bisnis.com, JAKARTA - Bank-bank pembangunan daerah kembali menanti penempatan uang negara (PUN) untuk mendapatkan dana murah sehingga mampu menurunkan cost of fund atau biaya dana.
Setidaknya terdapat 11 BPD yang mengajukan PUN dalam rangka program pemulihan ekonomi nasional dengan total pengajuan Rp5,1 triliun.
Kesebelas bank tersebut yakni Bank Aceh Syariah Rp500 miliar, Bank Nagari Rp250 miliar, Bank Bengkulu Rp500 miliar, Bank Sumsel Babel Rp750 miliar, Bank NTB Syariah Rp500 miliar, Bank Kalsel Rp500 miliar, Bank Kalsel Rp500 miliar, Bank Sulteng Rp500 miliar, Bank Kalteng Rp250 miliar, Bank NTT Rp100 miliar, Bank Maluku Malut Rp1 triliun, dan bank Sultra Rp250 miliar.
Ketua Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) Supriyatno mengharapkan kesebelas BPD tersebut mampu mendapatkan penempatan dana pemerintah, mengikuti 11 BPD sebelumnya yang mendapatkan fasilitas tersebut.
Bank-bank daerah yang baru mengajukan PUN tersebut ingin mengelola dana murah karena meleverage pembiayaan dengan bunga murah. Bagi BPD, penempatan uang negara ini membantu turunkan cost of fund.
"Kalau ada dana-dana BUMN yang sifatnya belum digunakan dan selama ini dalam deposito, mungkin kami usulkan untuk bisa kami gunakan dengan tingkat bunga murah sehingga BPD bisa salurkan lebih baik lagi untuk kepentingan masyarakat di daerah," katanya dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi XI DPR RI, Rabu (25/11/2020).
Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Andin Hadiyanto mengatakan alokasi pada program PEN adalah senilai Rp66,9 triliun dengan outstanding penempatan dana baru mencapai Rp64,5 triliun. Ada sisa alokasi penempatan dana untuk cluster UMKM senilai RP2,49 triliun yang saat ini sedang di-review atas pengajuan dari 11 BPD tersebut.
Secara rinci, dana program PEN yang mencapai Rp64,5 triliun disalurkan senilai Rp47,5 ke himpunan bank milik negara (Himbara), Rp11,2 triliun ke 7 BPD tahap I, Rp3 triliun ke bank syariah, dan Rp2,8 triliun untuk 4 BPD tahap II.
"Saat ini ada sekitar 11 BPD yang akan kita proses minggu depan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel