Luhut Singgung Lagi Rencana Moratorium Wisatawan ke Taman Nasional Komodo

Bisnis.com,27 Nov 2020, 15:33 WIB
Penulis: Oktaviano DB Hana
Dua ekor Komodo (Varanus Komodoensis) penghuni pulau Komodo sedang berjalan di pinggir salah satu restoran di pulau Komodo, Manggarai Barat, NTT Selasa (20/1/2020). Jumlah populasi Komodo di pulau tersebut kini mencapai 1.739 ekor. /ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Panjaitan kembali menyinggung pihak asing yang menyorototi rencana Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) menutup sementara atau moratorium kunjungan wisatawan ke Taman Nasional Komodo (TNK).

Hal itu diungkapkannya seusai Rapat Koordinasi Nasional Percepatan Pengembangan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) di Jakarta, Jumat (27/11/2020).

Luhut mengatakan keistimewaan daerah menjadi salah satu poin yang dibahas dalam rapat tersebut. Terkait hal itu, dia pun mencontohkan upaya pemeliharaan TNK oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat.  

Seperti diketahui, salah satu rencana yang dikemukakan kepala daerah NTT itu pada tahun lalu adalah moratorium turis yang berkunjung ke TNK. Rencana itu mengemuka di tengah kekhawatiran mengenai ukuran komodo yang mengecil karena semakin berkuranganya populasi rusa yang merupakan sumber makanan akibat perburuan liar.

Komodo pun kerap memakan sesama spesiesnya akibat jumlah rusa yang terbatas. Namun, kebijakan itu menjadi sorotan berbagai pihak, termasuk media asing.

"Tempatnya pak Gubernur Viktor misalnya, Komodo. Jadi, jangan ada orang asing pikir beliau memoratorium sementara itu untuk, justru kita melindungi komodo ini dan menyiapkan di sana supaya lebih bagus," kata Luhut kepada awak media.

Berdasarkan catatan Bisnis, Gubernur Viktor pada pertengahan 2019 mengusulkan menutup sementara TNK mulai Januari 2020. Selama penutupan, Viktor berencana untuk memindahkan komodo-komodo dari Pulau Rinca ke Pulau Komodo, lokasi terbesar habitat komodo.

Sekitar 2.000 penduduk di pulau tersebut rencananya juga akan direlokasi. Dengan pemindahan tersebut, destinasi kunjungan wisatawan akan berpusat di Pulau Komodo.

Selain rencana pemindahan, Viktor juga mengusulkan biaya yang lebih tinggi bagi wisatawan asing jika ingin melihat hewan purba ini saat Taman Nasional Komodo dibuka kembali. Viktor tak memperinci alasan mengapa dia mengusulkan tarif yang tinggi. Namun dia mengaku ingin membatasi jumlah kunjungan ke Taman Nasional Komodo menjadi 50.000 orang per tahun dari rata-rata 100.000 wisatawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Oktaviano DB Hana
Terkini