Pangkas Kerugian, Begini Strategi MNC Sky Vision (MSKY)

Bisnis.com,27 Nov 2020, 16:31 WIB
Penulis: Dhiany Nadya Utami
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA — PT MNC Sky Vision Tbk. (MSKY) menempuh sejumlah langkah untuk mengatasi defisit yang dialami kelompok usaha perseroan. Tercatat, berdasarkan laporan keuangan perseroan yang ada di Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia, manajemen MSKY menyatakan kelompok usaha perseroan mengalami defisit sebesar Rp 137 miliar.

MSKY mengatakan mereka telah melakukan beberapa langkah dalam mengatasi kondisi tersebut, antara lain meningkatkan pendapatan dengan memperluas pasar pelanggan individual, hotel, apartemen dan tempat- tempat komersial di seluruh Indonesia yang masih sangat besar untuk dikembangkan.

Perseroan juga melakukan penyederhanaan dan pengembangan produk-produk terbaik yang dilengkapin dengan konten unggulan serta peningkatan penjualan ala carte konten dan melakukan re-branding dengan perubahan nama produk menjadi MNC Vision.

Selanjutnya, entitas Grup MNC milik taipan Hary Tanoesoedibjo ini juga melakukan pengembangan pendapatan seluruh lini penjualan dengan penjualan broadband dengan bekerja sama dengan entitas telco serta meningkatkan produktivitas sumber daya manusia Kelompok Usaha dan efisiensi serta efektivitas operasional.

“Termasuk juga biaya konten Kelompok usaha yang akan meningkatkan laba usaha Kelompok usaha,” kata manajemen, seperti dikutip Bisnis, JUmat (27/11/2020).

Tak hanya itu, sebagai langkah lanjutan, MSKY melakukan lindung nilai atas pinjaman dalam mata uang asing serta mengikat kurs tukar pembayaran kepada penyedia konten untuk meminimalisasi kerugian selisih kurs.

Dari pendepkatan kepada pelanggan, perseroan memperkuat program loyalti kepada seluruh pelanggan dalam menjaga kesetiaan pelanggan dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada seluruh pelanggan.

“Terakhir, penyempurnaan sistem informasi manajemen Kelompok Usaha dalam rangka mendukung mempercepat proses penjualan dan operasional Kelompok Usaha,” pungkas perseroan.

MSKY mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp1,49 triliun per akhir kuartal III/2020. Realisasi tersebut turun 17,06 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,80 triliun. Pun, beban pendapatan perseroan juga menyusut 23,45 persen dari Rp1,09 triliun menjadi Rp839 miliar.

Dari sisi bottom line, penyusutan pendapatan membuat rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan pada entitas induk perseroan semakin bengkak, dari sebelumnya Rp97 miliar menjadi sekitar Rp137 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ropesta Sitorus
Terkini