Ibu-Ibu, Harga Bahan Pokok Ini Berpotensi Naik Jelang Natal dan Tahun Baru

Bisnis.com,28 Nov 2020, 10:13 WIB
Penulis: Iim Fathimah Timorria
Pedagang menata sayuran yang dijual di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (27/1/2020)./ ANTARA - Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA -- Kenaikan permintaan bahan pokok berpotensi kembali terjadi pada akhir tahun seiring dengan perayaan Natal dan Tahun Baru 2021. Meski harga di petani cenderung turun akibat pandemi, tetapi hal ini diperkirakan bakal mengurangi pasokan dan memicu kenaikan.

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan harga pangan yang cenderung turun saat pandemi dapat menyebabkan penurunan pasokan karena insentif untuk berproduksi berkurang. Selain itu, kondisi musim hujan pada akhir tahun juga bisa mengganggu kelancaran distribusi dan pasokan.

Adapun komoditas yang perlu menjadi perhatian dan berpotensi naik, menurut Agus, di antaranya adalah beras. Meski harga selama pandemi relatif stabil karena pasokan yang cukup dan didukung program ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga (KPSH) beras medium oleh Perum Bulog, tetapi risiko kenaikan tetap perlu diwaspadai.

“Stok beras [cadangan beras pemerintah] Perum Bulog saat ini lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, sementara kebutuhan penyaluran bantuan sosial masih tinggi,” kata Mendag dikutip dari keterangan resmi, Sabtu (28/11/2020)

Selain beras, komoditas cabai merah dan bawang merah cenderung naik karena tren rendahnya pasokan pada akhir tahun dan mulai masuknya musim penghujan.

Harga minyak goreng pun cenderung naik akibat naiknya harga minyak sawit mentah (CPO). Meski demikian, dia memperkirakan harga minyak akan kembali pulih dalam beberapa waktu ke depan.

“Sementara itu, harga gula pasir dan daging sapi relatif stabil,” lanjut Agus.

Agus mengemukakan potensi kenaikan permintaan diharapkan dapat membantu memulihkan perekonomian masyarakat, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah yang merasakan dampak negatif atas perlambatan ekonomi nasional selama pandemi.

Adapun untuk tetap menjaga pasokan barang dan stabilitas harga, dia meminta kepala daerah untuk terus memantau pergerakan harga dan pasokan bahan pokok secara intensif, memetakan jalur atau rantai distribusi bapok, mengidentifikasi masalah jika terjadi gejolak harga, dan mengidentifikasi keberadaan pelaku usaha distribusi bapok di wilayahnya masing-masing.

Koordinasi dengan Satgas Pangan pun dia instruksikan untuk dijalin demi mencegah aksi spekulasi, mengidentifikasi jumlah stok bapok dan ketahanan pangan, dan mengawal kelancaran distribusi beras medium Perum Bulog dalam program KPSH di pasar rakyat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini