Emiten Royal Tebar Dividen Interim, Mana yang Paling Cuan?

Bisnis.com,28 Nov 2020, 07:00 WIB
Penulis: Dhiany Nadya Utami
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/11/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah emiten bersiap menebar dividen interim pada Desember mendatang. Di antara emiten-emiten tersebut, saham mana yang menjadi rekomendasi sekuritas?

Berdasarkan data yang dihimpun tim Bisnis, setidaknya ada sembilan emiten yang telah mengumumkan rencana bagi-bagi dividen untuk para pemegang sahamnya dengan jadwal pembayaran dividen bulan depan. Total dividen interim yang akan dibagikan sembilan emiten it mencapai Rp5,3 triliun.

PT Unilever Indonesia Tbk. adalah emiten yang paling royal menebar dividen interim, yaitu sebesar Rp3,31 triliun. Kemudian disusul PT Puradelta Lestari Tbk.sebanyak Rp1,2 triliun.

Head of Research Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma mengatakan jika dilihat secara sektoral, deretan emiten yang membagikan dividen interim ini terbilang wajar karena mayoritas datang dari sektor yang mencetak kinerja baik tahun ini.

“Kalau dia bisa bagi dividen kan berarti laba bersihnya bagus, capex-nya bagus atau nggak terlalu besar, atau dia memang sudah cukup untuk capex atau bayar utang. Seperti konsumer tahun ini relatif pada terjaga kan?,” ujarnya ketika dihubungi Bisnis, Jumat (27/11/2020).

Lebih lanjut, Suria menilai pembagian dividen interim ini cukup menarik apalagi di tengah kondisi pasar yang tertekan. Perekonomian yang melambat membuat emiten memilih absen menahan dividen demi  menjaga arus kas yang sehat.

Yield Dividen 9 Emiten, periode 30 September 2020
EmitenYield Dividen
DMAS
15,56 %
IPCM
4,30%
SMSM
4,04%
POWR
9,22%
KINO
3,71%
IFII
1,42%
KLBF
1,35%
SPTO
8,16%
UNVR
1,39%

Adapun, untuk memilih emiten “royal” mana yang layak untuk dikoleksi berdasarkan dividennya, Suria menyarankan untuk membandingkan yield dividen masing-masing emiten. Semakin besar yield artinya semakin bagus.

“Lihat yield-nya berapa, kayak DMAS itu kan gede di atas 10 persen, itu jadi menarik. Yang lain misalnya UNVR, meskipun payout rationya besar, tapi dia yieldnya nggak terlalu tinggi karena harga sahamnya tinggi,” tutur Suria.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan kendati perbandingan yield dividen masing-masing emiten dapat menjadi pertimbangan, pelaku pasar tetap harus melihat kinerja baik dari tiap emiten maupun dari sisi industrinya.

“Akan lebih baik jika pelaku pasar mengoleksi emiten-emiten yang sahamnya cukup likuid di pasar dan cukup besar seperti UNVR dan KLBF,” kata Herditya kepada Bisnis, Jumat (27/11/2020)

Dia menyebut pelaku pasar juga dapat mencermati saham-saham yang menjadi anggota konstituen indeks IDXHIDIV20 alias indeks berisi saham yang rutin membagikan dividen selama 3 tahun terakhir dan memiliki yield dividen yang tinggi.

Sebagai gambaran, saham-saham perbankan anggota IDXHIDIV20 antara lain BBCA, BBNI, BMRI, dan BMRI. Sementara saham telekomunikasi dan terkait industri telekomunikasi yakni TLKM dan TOWR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini