Bisnis Konsultan Proyek Tertekan Saat Pandemi

Bisnis.com,30 Nov 2020, 19:05 WIB
Penulis: Arif Gunawan
Pekerja menggunakan alat berat beraktivitas di proyek infrastruktur milik salah satu BUMN Karya di Jakarta, Kamis (13/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Kondisi pandemi yang masih belum berakhir ternyata membuat pelaku usaha konsultan proyek harus berjuang keras.

Ketua Umum Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (Inkindo) Peter Frans menjelaskan pandemi ini mengancam kelangsungan usaha dari konsultan proyek.

"Anggota-anggota pasti ada yang terancam [bisnis], tapi saat ini beberapa mulai bangkit dan survive dari pandemi ini, apalagi didukung kebijakan pemerintah dengan lelang dini," ujarnya kepada Bisnis, Senin (30/11/2020).

Peter menyatakan belum bisa menghitung secara pasti data terbaru berapa perusahaan konsultan yang merasakan dampak pandemi dan harus gulung tikar. Rencananya, Inkindo akan melakukan survei kepada seluruh anggotanya pada awal tahun depan.

"Rencananya Januari-Februari nanti kami akan survei lagi, tapi kita lihat lagi perkembangannya nanti ya," ujarnya.

Sebelumnya, Inkindo menyatakan sebanyak 80 persen perusahaan konsultan yang tergabung dalam organisasi tersebut terkena dampak pandemi Covid-19.

Peter menjelaskan data terkait dampak pandemi kepada perusahaan konsultan tersebut didapatkan dari survei internal yang dilakukan pada periode pertengahan Juni-Juli lalu.

"Kami baru menyelesaikan program survei untuk mengetahui dampak pandemi terhadap perusahaan konsultan, yang kami lakukan di 34 provinsi di Indonesia. Salah satu hasilnya yaitu 80 persen perusahaan konsultan menyatakan mengalami masalah modal dan keuangan," ujarnya dalam konpers daring Rabu (5/8/2020).

Peter menyatakan dari total sekitar 6.400 perusahaan anggota Inkindo, sebanyak 1.461 perusahaan ikut serta dalam survei ini sehingga hasilnya dinilai benar-benar menggambarkan kondisi yang dialami perusahaan konsultan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amanda Kusumawardhani
Terkini