Universal Studios Bangun Atraksi Bertema Nintendo Senilai Rp8,12 Triillun

Bisnis.com,30 Nov 2020, 13:44 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Bowser Castle di Super Nintendo World, Universal Studio./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Universal Studios Jepang berencana untuk membuka atraksi bertemakan Nintendo senilai US$580 juta (Rp8,12 triliun) pada 4 Februari 2021.

Dilansir Bloomberg, atraksi bernama Super Nintendo World akan dibangun di lokasi Universal Studios Jepang. Atraksi yang akan dijadikan sebagai replika game unggulan Nintendo ini akan dilengkapi dengan sejumlah wahana, toko, dan fasilitas rekreasi lainnya.

Salah satu atraksi pertama yang akan dibangun adalah wahana Mario Kart di dalam taman rekreasi Bowser's Castle. Layaknya game Super Mario, pengunjung dapat mengumpulkan koin virtual dengan mengenakan gelang khusus saat mereka menjelajahi area dan berinteraksi dengan fitur taman melalui konsol Nintendo Switch.

Atraksi Mario Kart si Super Nintendo World - Bloomberg

Super Nintendo World menjadi salah satu proyek terbesar yang pernah dibuat oleh operator taman hiburan yang berbasis di Osaka tersebut. Universal Studio awalnya dijadwalkan membuka atraksi ini pada musim panas tetapi harus tertunda karena pandemi Covid-19.

Kali ini pun, pembukaan atraksi baru ini bisa ditunda, karena Jepang masih bergulat dengan wabah baru dan Osaka menjadi salah satu kota yang paling parah terkena dampaknya.

Banyak pihak yang berhadap dengan Super Nintendo World karena industri taman hiburan berjuang dengan anjloknya pendapatan dan Jepang masih belum memutuskan apakah akan mempromosikan pariwisata domestik.

Operator taman bermain lain, Walt Disney Co., melakukan pemangkasan tenaga kerja, sementara NBCUniversal dari Comcast Corp., pemilik taman Osaka, menangguhkan rencana untuk membuka area Nintendo lain di Universal Studio di Orlando. Universal Studios Jepang juga hanya diijinkan menampung setengah dari kapasitas penuhnya untuk membantu mengekang penyebaran virus.

Proyek yang memiliki lisensi karakter dari Nintendo ini merupakan bagian dari upaya perusahaan game yang berbasis di Kyoto untuk memperluas waralaba di luar pemain game konsol.

Film, toko merchandise, dan aplikasi ponsel cerdas semuanya dirancang sebagai pengait untuk memikat pengguna baru agar membeli konsol game dan perangkat lunak khusus game.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini