Jangan Panik Guys, IHSG Anjlok Cuma Sementara

Bisnis.com,30 Nov 2020, 16:18 WIB
Penulis: Dhiany Nadya Utami
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/11/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bakal melanjutkan tren penguatan pada tahun depan ke level sebelum pandemi virus corona (Covid-19). Pelemahan indeks yang cukup dalam hari ini, Senin (30/11/2020) dinilai hanya sementara.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks komposit terpantau parkir di level 5.612,41 pada penutupan perdagangan terakhir di November 2020. Indeks terkoreksi 2,96 persen akibat tertekan aksi jual bersih asing yang mencapai Rp2,69 triliun.

Pun, koreksi tersebut merupakan pelemahan harian yang terdalam bulan ini. Namun, hal tersebut tak terlalu memengaruhi rapor hijau yang ditorehkan IHSG yang sepanjang November. Tercatat, selama satu bulan indeks berhasil menguat 9,72 persen.

Begitu pula dengan capital inflow melalui pasar saham. Sepanjang November asing tercatat membukukan net foreign buy mencapai Rp4,96 triliun di seluruh pasar.

Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan IHSG yang tiba-tiba terkoreksi cukup dalam di akhir bulan lebih disebabkan oleh aksi ambil untung atau profit taking investor asing.

“Ada investor asing yang masuk di level 5000-an. Jadi mereka realisasi keuntungan dan seperti biasa, asing keluar yang makan lokal fund,” tuturnya, Senin (30/11/2020)

Edwin menilai secara fundamental pasar akan terus membaik ke depannya. Salah satunya katalis positif adalah kabar vaksin yang sudah masuk ke Indonesia. Selain itu, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ketat yang telah ditiadakan.

Adapun memasuki Desember dia optimistis pasar bakal terus menunjukkan tren penguatan. Pasalnya, secara historis selama 12 tahun terakhir indeks komposit selalu naik apapun kondisi yang tengah terjadi atau kerap dikenal dengan fenomena window dressing.

“Tahun 2021, IHSG menuju level 6500. So, jangan khawatir,” pungkasnya.

Senada, Budi Hikmat, Kepala Makroekonomi dan Direktur Strategi Investasi PT Bahana TCW Investment Management menilai pelemahan IHSG di penghujung November sebagai koreksi wajar setelah penguatan pesat selama sebulan belakangan.

“Kenaikan sebulan ini terlalu cepat. Kemudian ada [kabar mengenai] kapasitas rumah sakit yang terbatas. Dari minggu lalu investor asing sudah keluar, termasuk lewat SBN. Ya koreksi yang sehat aja,” ujarnya ketika dihubungi Bisnis, Senin (30/11/2020)

Lebih lanjut, Budi menyebut dalam jangka menengah prospek IHSG masih menarik. Pun, di memperkirakan indeks bisa melanjutkan penguatannya pada Desember, dengan catatan masalah terkait pandemi bisa dikendalikan dengan segera.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini