Sri Mulyani: Penempatan Uang Negara di Bank Berhasil Terakselerasi 4 Kali Lipat

Bisnis.com,30 Nov 2020, 20:26 WIB
Penulis: Maria Elena
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat mengikuti rapat kerja antara Komisi XI DPR RI dengan pemerintah di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (2/12/2019). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Keuangan mencatat penyaluran kredit perbankan yang bersumber dari penempatan dana pemerintah telah berhasil diakselerasi hingga mencapai Rp254,37 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan penempatan dana pemerintah di perbankan sebelumnya mencapai Rp64,5 triliun, kepada Bank Himbara, Bank Pembangunan Daerah, dan bank syariah.

"Sudah tersalurkan Rp254,37 triliun, artinya dana yang diletakkan pemerintah secara murah di perbankan bisa meningkatkan hampir 4 kali lipat kredit yang disalurkan ke masyarakat," katanya, Senin (30/11/2020).

Sri Mulyani menjelaskan kredit tersebut disalurkan kepada sebanyak 3,7 juta debitur, yang didominasi oleh debitur kecil. "Ini yang diharapkan akan mulai bisa menjaga ekonomi kita untuk terus meningkat dan mulai menggeliat lagi," jelasnya.

Lebih lanjut, Sri Mulyani mendorong perbankan agar tidak segan menyalurkan kredit kepada debitur UMKM agar para pelaku UMKM juga bisa menikmati bantuan pemerintah dalam bentuk penyaluran kredit.

Dalam hal ini, pemerintah juga telah memberikan penjaminan kepada kredit-kredit yang disalurkan melalui Jamkrindo dan Askrindo, untuk memitigasi apabila kredit yang disalurkan mengalami kemacetan.

"Tujuannya agar perbankan bersedia mulai menyalurkan kreditnya dan perusahaan mulai meminjam sehingga ekonomi mulai bergerak kembali," katanya.

Sri Mulyani menambahkan, Kemenkeu bersama dengan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Lembaga Penjamin Sosial akan terus menjaga stabilitas sistem keuangan agar sektor tersebut dapat ikut membantu memulihkan ekonomi nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ropesta Sitorus
Terkini