Bisnis.com, JAKARTA – Mandiri Group optimistis dapat terus tumbuh di tengah pandemi Covid-19 setelah berhasil menjaga kinerja bisnis 11 anak perusahaannya berkontribusi positif terhadap perseroan.
Kontribusi laba bersih per September 2020 senilai Rp1,9 triliun, atau tumbuh 12,2% year on year (yoy) dari anak perusahaan membuat perusahaan optimistis dengan sejumlah langkah yang diambil untuk menghadapi masa depan.
Kontribusi dari anak usaha itu mengambil porsi 13,5% dari total laba bersih Mandiri Group yang mencapai Rp14,03 triliun.
Tidak hanya itu, hampir semua rasio utama lainnya membukukan pertumbuhan solid pada September 2020. Total aset perusahaan anak naik 12,4% menjadi Rp218 triliun, sedangkan total kredit yang disalurkan juga berhasil dikerek 7,8% menjadi Rp122,6 triliun dan total Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dikoleksi mencapai Rp130 triliun, tumbuh 21,2% yoy.
“Kami bersyukur bahwa seluruh perusahaan anak kami telah menerapkan strategi bisnis yang tepat dengan pengelolaan risiko yang baik, sehingga berhasil memitigasi dampak pandemi Covid-19 dan tumbuh solid. Ini menjadi modal yang baik bagi Mandiri Group dalam mengarungi tantangan bisnis ke depan dan ikut memulihkan ekonomi nasional,” kata Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi.
Dia menambahkan, ciamiknya kinerja Mandiri Group juga disokong oleh keberhasilan 11 anak perusahaan menjadi pemain utama di hampir semua lini usaha keuangan. Kesebelas anak perusahaan itu adalah Mandiri Sekuritas, Mandiri Manajemen Investasi, Bank Syariah Mandiri, Bank Mandiri Taspen, AXA-Mandiri Financial Services, Mandiri InHealth, Mandiri Tunas Finance, Mandiri Utama Finance, Mandiri International Remittance, Mandiri Europe, dan Mandiri Capital Indonesia.
“Kami terus mencari peluang untuk mendorong pertumbuhan anak perusahaan secara sehat di tengah berbagai tantangan yang ada saat ini. Misalnya, mendorong kolaborasi dengan memanfaatkan basis nasabah segmen wholesale banking Bank Mandiri maupun jaringan value chain-nya,” ujarnya. Pendekatan lainnya, tambah Darmawan, adalah melalui optimalisasi pengelolaan risiko anak perusahaan secara ketat dan terkonsolidasi, agar dapat dilakukan mitigasi yang komprehensif. “Langkah optimalisasi pengelolaan risiko dapat membantu mengidentifikasi permasalahan yang mungkin muncul, sehingga aksi korporasi ini nantinya dapat berjalan lancar,” katanya.
Menurutnya, Bank Mandiri cukup yakin bahwa kontribusi anak perusahaan ke kinerja induk perusahaan pada masa mendatang masih dapat meningkat, sehingga semakin mendekatkan Bank Mandiri pada keinginan menjadi salah satu institusi keuangan terbaik di Tanah Air melalui lini produk keuangan terlengkap untuk memenuhi kebutuhan nasabah (Universal Bank).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel