Sekolah Tatap Muka Dimulai Awal Tahun Depan, Ini Kata Ikatan Dokter Anak Indonesia

Bisnis.com,01 Des 2020, 19:16 WIB
Penulis: Krizia Putri Kinanti
Petugas medis memberikan imunisasi difteri kepada murid Sekolah Dasar (SD)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA -- Wabah Covid-19 telah berlangsung hampir satu tahun sejak kasus pertama dilaporkan. Dalam satu tahun ini terjadi banyak perubahan drastis pada hampir seluruh tatanan kehidupan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Salah satu perubahan yang berdampak signifikan terhadap kesehatan dan kesejahteraan anak Indonesia adalah ditutupnya sekolah sehingga anak belajar dari rumah. Pelaksanaan kegiatan belajar dari rumah merupakan hal yang sulit namun sangat perlu diterapkan, mengingat saat ini jumlah kasus konfirmasi Covid-19 di Indonesia masih terus rneningkat.

Satu dari sembilan kasus konfirmasi Covid- 19 di Indonesia adalah anak usia 0 tahun-18 tahun. Data tanggal 29 November 2020 menunjukkan proporsi kematian anak akibat Covid-19 dibanding seluruh kasus kematian di Indonesia sebesar 3,2% dan merupakan yang tertinggi di Asia Pasifik saat ini. Anak yang tidak bergejala atau bergejala ringan dapat menjadi sumber penularan kepada orang di sekitarnya.

Bukti-bukti menunjukkan bahwa anak juga dapat mengalami gejala Covid- 19 yang berat dan mengalami suatu penyakit peradangan hebat yang diakibatkan infeksi Covid- 19 yang ringan yang dialami sebelumnya.

Pembukaan sekolah untuk kegiatan belajar mengajar tatap muka mengandung resiko tinggi terjadinya lonjakan kasus Covid-19 karena anak masih berada dalam masa pembentukan berbagai perilaku hidup yang baik agar menjadi kebiasaan rutin di kemudian hari, termasuk dalam menerapkan perilaku hidup bersih sehat. Ketika protokol kesehatan dilanggar, baik sengaja maupun tidak, maka risiko penularan infeksi Covid-19 akan meningkat sangat tinggi.

Peningkatan jumlah kasus yang signifikan pasca pembukaan sekolah telah dilaporkan di banyak negara sekalipun negara maju (Korea Selatan, Prancis, Amerika, Israel) termasuk di Indonesia. Penundaan sekolah dikatakan dapat menurunkan transmisi. Semua warga sekolah, termasuk guru dan staf, dan juga masyarakat memiliki risiko yang sama untuk tertular dan menularkan Covid-19.

Namun demikian, didapatkan berbagai Iaporan selama pandemi berlangsung tentang meningkatnya tingkat stres pada anak dan keluarga, perlakuan salah, pernikahan dini, ancaman putus sekolah, serta berbagai hal yang juga mengancam kesehatan dan kesejahteraan anak yang secara umum dialami di negara-negara berkembang. Hal ini juga membutuhkan perhatian dan penanganan khusus oleh seluruh pihak.

Sehubungan dengan rencana dimulainya transisi pembelajaran tatap muka pada bulan Januari 2021, maka Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memandang perlu untuk menyampaikan pendapat sebagai berikut diantara lain:

-Upaya bersama yang mendukung kesehatan dan kesejahteraan anak Indonesia perlu terus diperjuangkan, baik melalui pembelajaran tatap muka maupun saat belajar dari rumah.

- Seluruh pemangku kepentingan, baik orangtua, masyarakat, maupun pemerintah, berkewajiban memenuhi Hak Anak sesuai dengan Konvensi Hak Anak Tahun 1990 yaitu hak untuk hidup, hak untuk bertumbuh dan berkembang dengan baik, serta hak untuk mendapatkan perlindungan.

Pemenuhan kebutuhan kesehatan dasar anak seperti nutrisi lengkap seimbang, imunisasi lengkap sesuai usia, kasih sayang, stimulasi perkembangan, keseimbangan aktivitas fisik dan tidur, serta perlindungan dari berbagai risiko gangguan keselamatan dan tumbuh kembang dimulai dari lingkungan rumah dan keluarga.

Orang Tua dan anggota keluarga dewasa di rumah diharapkan dapat memeriksa apakah kebutuhan anak telah terpenuhi dan mencari bantuan untuk memenuhi kebutuhan tersebut ke fasilitas layanan terdekat.

- Pendidikan disiplin hidup bersih sehat serta penerapan protokol kesehatan dimulai dari rumah sebagai lingkungan terdekat anak, terlepas dari apakah anak menghadiri kegiatan belajar tatap muka atau tidak.Orangtua diharapkan mulai memperkenalkan 3M: kebiasaan mencuci tangan, menggunakan masker dan menjaga jarak sejak dini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini