Bisnis.com, JAKARTA — Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyebutkan sejumlah perusahaan asuransi raksasa dalam pembahasan mengenai PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan perusahaan baru IFG Life.
Pada Senin (30/11/2020), Panja Jiwasraya Komisi VI DPR menggelar rapat bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau Indonesia Financial Group (IFG), dan Jiwasraya. Rapat tersebut membahas keputusan skema penyehatan Jiwasraya, yakni melalui restrukturisasi polis.
Ketua Panja Jiwasraya Aria Bima menjelaskan bahwa pihaknya menyetujui opsi restrukturisasi polis karena merupakan langkah paling baik di antara berbagai kemungkinan yang buruk. Pertimbangan utamanya yakni agar pemegang polis memperoleh klaim secara maksimal dan IFG Life dapat berkembang sebagai perusahaan asuransi jiwa pelat merah.
"[Skema ini] untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap industri perasuransian," ujar Aria dalam rapat tersebut.
Saat membahas perihal kepercayaan masyarakat, Panja memberikan mandat kepada Kementerian BUMN agar kasus Jiwasraya tidak terulang lagi setelah terbentuknya IFG Life. Bukan hanya itu, perusahaan asuransi jiwa baru pelat merah pun harus memiliki daya saing.
Aria menyebutkan sejumlah korporasi asuransi yang perlu menjadi contoh bagi IFG Life. Dengan kapasitas dan potensi bisnis yang besar, DPR meyakini bahwa perseroan dapat berkembang dan unggul di industri asuransi jiwa.
"IFG Life harus menjadi BUMN asuransi yang berdaya saing tinggi, seperti China Life, Ping An Insurance, AIA Group, dan sebagainya. Dengan didukung keuangan yang sehat dengan strategi bisnis yang modern," ujar Aria pada Senin (30/11/2020).
China Life merupakan perusahaan asuransi terbesar di Negeri Tirai Bambu dan salah satu pemimpin pasar asuransi secara global. Raksasa itu memiliki perusahaan di Tanah Air, yakni PT China Life Insurance Indonesia.
Lalu, Ping An Insurance adalah korporasi finansial yang menjadi pesaing ketat China Life di Tiongkok. Ping An sempat menjadi buah bibir saat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengunjungi korporasi itu untuk membahas optimalisasi data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Adapun, AIA Group merupakan korporasi finansial asal Hongkong yang juga memiliki reputasi di kancah global. Korporasi itu memiliki perusahaan di Indonesia, yakni PT AIA Financial yang menduduki klasemen tiga besar asuransi jiwa dengan aset tertinggi di Tanah Air.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel