Sunrise Steel Bina IKM Baja Ringan, Begini Caranya

Bisnis.com,01 Des 2020, 15:18 WIB
Penulis: Peni Widarti
Sejak diresmikan pada 25 November 2020 itu, GBRK sudah memiliki tiga mitra yang telah memulai pelatihan produksi baja ringan ber-SNI dan ISO. Diharapkan jumlah mitra IKM ini terus bertambah pada tahun depan. /GBRK

Bisnis.com, SURABAYA - Produsen baja PT Sunrise Steel melalui anak usahanya PT Kepuh Kencana Arum ingin ikut mendorong tumbuhnya industri kecil dan menengah sektor besi dan baja dengan membuat Gerai Baja Ringan Kepuh (GBRK) di Mojokerto.

General Manager PT GBRK, Rico Chandra B, mengatakan keberadaan gerai baja ringan ini diharapkan bisa menciptakan IKM baru yang mampu menghasilkan produk baja ringan sesuai SNI dan memiliki ISO sehingga lebih dapat diterima oleh pasar.

“Saat ini memang banyak bermunculan industri baja ringan skala kecil karena memang kebutuhan produk baja ringan untuk rangka atap rumah sebagai pengganti kayu itu terus meningkat. Hanya saja yang beredar di pasaran itu banyak yang belum SNI dan ISO,” katanya kepada Bisnis, Selasa (1/12/2020).

Untuk itu, kehadiran GBRK yang berada di kawasan pabrik Sunrise Steel Mojokerto ini akan membantu para IKM dalam memproduksi hingga memiliki produk sesuai standar.

“GBRK ini nantinya berfungsi untuk membina, mengayomi, membimbing para calon IKM lama ataupun IKM baru yang mau berbisnis baja ringan. Apalagi di sini sudah menyediakan mesin produksi, termasuk memberikan pelatihan bagi karyawannya, memberikan sistem IT, serta memasok bahan baku sesuai SNI,” imbuhnya.

Sejak diresmikan pada 25 November 2020 itu, GBRK sudah memiliki tiga mitra yang telah memulai pelatihan produksi baja ringan ber-SNI dan ISO. Diharapkan jumlah mitra IKM ini terus bertambah pada tahun depan.

Presiden Direktur Sunrise Steel sekaligus Komisaris Utama GBRK, Henry Setiawan menambahkan pihaknya sebagai industri baja dalam negeri ingin berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di Jatim dan lebih luas terhadap Indonesia melalui pertumbuhan IKM baja ringan.

“Kami ingin bergandengan tangan dengan pemerintah dalam rangka meningkatkan kontribusi rasio industrialisasi terhadap PDRB yang semakin turun. Kami yakin Indonesia bisa menjadi negara industrialis, bukan hanya sebagai negara konsumtif yang selalu mengkonsumsi produk asing,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini