Biden Bahas Kemitraan Pandemi dan Iklim dengan Sekjen PBB

Bisnis.com,01 Des 2020, 11:54 WIB
Penulis: Reni Lestari
Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden membahas UU Perlindungan kesehatan Affordable Care Act (Obamacare) dalam jumpa pers di Wilmington, Delaware, AS, 10 November 2020./Antara-Reutersrn

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden berbicara dengan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres kemarin.

Tim transisi Biden mengatakan, pihaknya membahas perlunya kemitraan yang diperkuat untuk memerangi pandemi Covid-19 dan perubahan iklim, dua area di mana Presiden Donald Trump menghindari pendekatan multilateral.

Trump menyebut perubahan iklim sebagai tipuan dan pada 2017 menarik AS keluar dari kesepakatan global untuk mengatasi perubahan iklim. keputusan yang mulai berlaku pada 4 November. Biden telah berjanji untuk bergabung kembali dengan kesepakatan tersebut.

Trump juga memotong pendanaan ke Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO dan juga mengumumkan rencana AS untuk menarik diri dari badan global tersebut, keputusan yang akan berlaku pada Juli tahun depan. Trump menuduh WHO menjadi boneka China di tengah pandemi virus corona, sedangkan Biden mengatakan dia akan membatalkan keputusan Trump.

"Biden dan Guterres juga membahas bagaimana menangani kebutuhan kemanusiaan, memajukan pembangunan berkelanjutan, menegakkan perdamaian dan keamanan dan menyelesaikan konflik, dan mempromosikan demokrasi dan hak asasi manusia," kata tim transisi Biden mengatakan dalam sebuah pernyataan dilansir Channel News Asia, Selasa (1/12/2020).

Biden mengungkapkan keprihatinan yang mendalam kepada Guterres tentang meningkatnya kekerasan di Ethiopia dan risiko yang ditimbulkan kepada warga sipil.

Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed memuji pasukannya kemarin karena mengusir gerakan utara. Namun pemimpin pasukan Tigrayan mengatakan mereka masih melawan di tengah kekhawatiran konflik gerilya yang berlarut-larut.

Perang selama hampir sebulan telah menewaskan ratusan dan mungkin ribuan orang, mengirim pengungsi ke Sudan, menjebak Eritrea dan memicu persaingan di antara berbagai kelompok etnis Ethiopia.

Guterres berbicara dengan Abiy pada Minggu, menyerukan penghormatan penuh terhadap hak asasi manusia dan akses bantuan kemanusiaan.

"Sekretaris jenderal juga mengatakan bahwa Ethiopia membutuhkan rekonsiliasi sejati, tanpa diskriminasi, di mana setiap komunitas harus merasa dihormati dan menjadi bagian dari Ethiopia," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ropesta Sitorus
Terkini