BRI dan BCA Unggul dalam Keuangan Berkelanjutan versi WWF

Bisnis.com,01 Des 2020, 20:19 WIB
Penulis: M. Richard
Pembangkit listrik tenaga bayu./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – WWF kembali meluncurkan Laporan Sustainable Banking Assessment (SUSBA) edisi ke-4. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dan PT Bank Central Asia Tbk. menjadi bank di Indonesia yang terunggul dalam pemenuhan kriteria pada tahun ini.

Penilaian SUSBA ini menggunakan kerangka kerja yang mencakup enam pilar integrasi LST (Tujuan, Kebijakan, Proses, Orang, Produk, dan Portofolio), dan juga fitur baru berupa analisa sektoral dan isu terkait secara lebih mendalam mengenai kebijakan pembiayaan sektoral.

Rizkiasari Yudawinata, penanggung jawab untuk program keuangan berkelanjutan Yayasan WWF Indonesia, menyampaikan sejak 2019 penerapan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) 51 tentang Keuangan Berkelanjutan yang berlaku bagi bank kategori BUKU 3 dan 4 telah mendorong peningkatan pengungkapan integrasi LST secara lebih merata di sektor perbankan Indonesia, sehingga berhasil menempati posisi ke-2 di lingkup Asean.

"Bank-bank Indonesia unggul dalam hal pengungkapan integrasi LST ke dalam strategi bisnis secara keseluruhan, kebijakan sektor spesifik, serta telah memiliki program peningkatan kapasitas untuk keuangan berkelanjutan,” katanya dalam siaran pers, Selasa (1/12/2020).

Adapun 2 bank di Indonesia yang terunggul dalam pemenuhan kriteria di tahun ini adalah BRI dan BCA.

BRI masuk ke dalam 10 besar bank yang memenuhi kriteria tertinggi di tingkat Asean. BRI memenuhi 40 dari total 70 kriteria, sedangkan BCA sebanyak 33 kriteria.

Selain itu, BRI adalah bank pertama di Indonesia yang mengungkapkan bahwa tidak lagi akan membiayai kegiatan bisnis yang akan berdampak negatif terhadap UNESCO World Heritage Sites.

Selain BRI dan BCA, bank-bank di Indonesia yang dinilai berdasarkan SUSBA adalah Bank Mandiri, Bank Muamalat, BNI, Bank Panin, Bank BJB, dan Bank Permata.

Berdasarkan laporan SUSBA tahun ini, 75 persen bank-bank di Asean mengalami perkembangan yang signifikan. Hampir 30 persen bank mengalami peningkatan setidaknya 10 persen dari penilaian SUSBA pada 2019.

Bank yang memenuhi separuh dari total 70 kriteria SUSBA mengalami peningkatan sebanyak dua kali lipat dari 4 menjadi 8 bank.

Namun demikian, meskipun terdapat penggandaan bank di Asean yang memenuhi setidaknya setengah dari 70 kriteria, jumlah 8 bank masih merupakan proporsi yang kecil.

Adapun, laporan ini berisikan penilaian integrasi aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST) pada 38 bank di Asean. Tahun ini terdapat penambahan cakupan, yakni sebanyak masing-masing 5 bank dari Jepang dan Korea Selatan (Korsel) termasuk Indonesia.

Berdasarkan penilaian keseluruhan, rata-rata perbankan telah mengalami kemajuan terkait pertimbangan aspek lingkungan dan sosial ke dalam kegiatan pembiayaan mereka.

Namun demikian, masih banyak pekerjaan rumah yang perlu dilakukan untuk mengatasi paparan risiko pada tingkat portofolio yang akan timbul akibat dari perubahan iklim dan kerugian dari degradasi lingkungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini