Pfizer jadi Vaksin Covid-19 Pertama yang Dapat Izin, Simak Lagi Metode dan Efektivitasnya

Bisnis.com,02 Des 2020, 16:18 WIB
Penulis: Mia Chitra Dinisari
Vaksin Covid-19 buatan Pfizer./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Kabar baik muncul dari perjuangan mencari vaksin covid-19.

Pasalnya, vaksin buatan Pfizer bekerjasama dengan BionTech resmi menjadi vaksin pertama yang mendapatkan izin edar darurat dari Inggris. Kemungkinan, Amerika Serikat juga akan menyusul kebijakan tersebut.

Sebelumnya, vaksin covid-19 Pfizer diklaim efektif sebesar lebih dari 90 persen berdasarkan dari hasil data uji klinis yang digelar selama tiga bulan.

Berdasarkan penjelasan perusahaan, vaksin yang mereka kembangkan menggunakan teknologi mRNA. Saat disuntikkan, mRNA menginstruksikan sel untuk membuat protein lonjakan SARS-CoV-2, yang biasanya digunakan untuk menyerang sel.

Messenger RNA metode yang digunakan oleh kandidat vaksin Pfizer sangat tidak stabil, dan belum ada vaksin mRNA yang disetujui untuk digunakan oleh manusia. 

Meski efektif, vaksin ini membutuhkan infrastruktur yang khusus, yakni harus disimpan dalam suhu minus 70 derajat celcius. Tentu saja menjadi angka yang cukup ekstrim. Alasannya, karena pembuatan mRNA pada bioreaktor baja tahan karat yang dirancang khusus membutuhkan kondisi steril dengan suhu dan kelembapan yang tepat. Ketidakstabilan ini adalah salah satu alasan mengapa vaksin harus disimpan dalam suhu yang sangat dingin.

Hal tersebutlah yang juga menjadi alasan Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya menyatakan belum berpikir membeli vaksin tersebut  karena kendala penyumpanan.

Vaksin juga harus dicampur dengan cairan steril biasanya air dan diberikan dalam waktu enam jam setelah pembuatan larutan.

Soal harga, sebelumnya, Amerika Serikat telah menyetujui untuk membayar vaksin Pfizer dengan harga US$1,95 miliar untuk 100 juta dosis vaksin, atau setara dengan US$39 untuk dua kali suntikan imunisasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini