Bisnis.com, JAKARTA — Lembaga pemeringkat kredit Fitch Ratings menilai bahwa pertumbuhan industri pembiayaan pada 2021 belum begitu agresif. Industri pun harus memperhatikan kualitas kredit pada tahun ini.
Dilansir dari Bloomberg pada Rabu (2/12/2020), Fitch menilai bahwa permintaan barang-barang dalam volume besar seperti kendaraan bermotor membutuhkan waktu yang lebih lama untuk pulih. Kondisi itu dapat terjadi meskipun terdapat ekspektasi pulihnya ekonomi pada 2021.
Atas dasar tersebut, Fitch pun menilai bahwa pertumbuhan pinjaman perusahaan pembiayaan dan leasing di Indonesia belum begitu agresif pada 2021. Industri pembiayaan pun harus menyiapkan strategi yang tepat untuk mengantisipasi kondisi tahun depan.
"Industri masih akan menghadapi risiko kualitas aset yang moderat meskipun pertumbuhan produk domestik bruto [PDB] akan mendukung pemulihan pinjaman yang lebih baik," tertulis dalam laporan Fitch yang dilansir dari Bloomberg.
Fitch menekankan pentingnya pemberian kredit pada tahun ini harus menjadi bantalan bagi profitabilitas 2021. Selain itu, perusahaan-perusahaan dengan kinerja yang kuat dan didukung oleh kreditur besar harus memastikan kondisi pendanaan yang stabil.
Sementara itu, perusahaan-perusahaan pembiayaan dengan skala menengah dan kecil harus menekan beban dan meningkatkan profitabilitas. Stabilitas neraca keuangan harus menjadi perhatian.
Fitch Ratings memproyeksikan PDB Indonesia akan tumbuh 6,2 persen pada 2021, rebound dari catatan -2 persen pada tahun ini. Pertumbuhan itu dinilai dapat terjadi jika Indonesia menghindari penerapan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang memperlambat upaya pemulihan ekonomi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel