Indofarma Pastikan Kebutuhan Alkes Vaksinasi Massal Terpenuhi

Bisnis.com,04 Des 2020, 13:47 WIB
Penulis: Ipak Ayu H Nurcaya
Alat kesehatan. Indofarma mencatat adanya kebutuhan alkes untuk Covid-19 telah meningkatkan utilisasi perseroan di level 80-85 persen dari sebelumnya di kisaran 70 persen. /ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA — PT Indofarma Tbk. memastikan kebutuhan alat kesehatan (alkes) untuk kegiatan vaksinasi Covid-19 secara massal yang rencananya dilakukan pada tahun depan akan aman terpenuhi.

Direktur Utama PT Indofarma Tbk. Arief Pramuhanto mengatakan pada dasarnya kegiatan vaksinasi hanya membutuhkan jarum suntik dan alkohol swab. Saat ini kapasitas produksi jarum suntik perseroan pun sudah mencapai 30 juta per bulan.

"Kami sudah siap, program vaksin akan berjalan setahun ke depan. Jadi dengan kapasitas saat ini rasanya akan cukup jika kurang pun bisa menggandeng perusahaan alkes yang lain," katanya kepada Bisnis, Jumat (4/12/2020).

Meski demikian, Arief mengemukakan pelayanan vaksinasi akan tergantung pada setiap layanan kesehatan dalam membungkus fasilitas yang diberikan pada pasiennya.

Namun, secara umum alkes vaksin hanya berkisar pada jarum suntik dan alkohol swab serta tentunya berbagai alat pelindung diri terkait dengan pencegahan Covid-19.

Perseroan pun mencatat adanya kebutuhan alkes untuk Covid-19 telah meningkatkan utilisasi perseroan di level 80-85 persen dari sebelumnya di kisaran 70 persen.

Sisi lain, rencana untuk menggandeng produsen vaksin Novavax untuk turut menyediakan pilihan vaksin mandiri di Tanah Air saat ini masih berjalan. Meski belum bisa memberikan kepastiannya, tetapi Arief menduga arahnya akan positif.

"Mungkin Januari nanti akan ada kabar lagi, tetapi Insha Allah bisa kita membeli vaksin mereka dan menyediakan untuk kebutuhan vaksin mandiri," ujar Arief.

Saat ini, perseroan bersama Holding BUMN Farmasi masih akan berfokus pada persiapan distribusi vaksin massal dari yang sudah pasti dikerjasamakan. Sayangnya, Arief pun belum menyebut peluang pertumbuhan dari vaksinasi massal nantinya karena harga vaksin yang masih dipastikan.

"Untuk harga vaksin belum firm, pastinya tahun depan untuk kinerja akan banyak skenario tetapi kami akan upayakan supaya tetap tumbuh minimal dua digit," kata Arief.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini