Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Sunarso mengatakan perseroan sangat mengapresiasi kepercayaan para investor di pasar modal yang terus mentransaksikan saham emiten BBRI sehingga harganya sudah hampir pulih.
Pasalnya, BBRI termasuk salah satu dari saham bank BUMN yang harganya telah hampir menyamai level sebelum pandemi. Pada penutupan perdagangan Jumat (4/12/2020) harga saham BBRI ditutup di level Rp4.300, selisih 2,3% dari awal tahun. Adapun pada hari sebelumnya, BBRI sempat ditutup di level Rp4.400, sama dengan awal tahun.
Sementara itu, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) pada perdagangan hari ini ditutup di zona hijau yakni Rp6.600, terpaut 14% secara year to date.
Adapun, saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) BBNI berada pada posisi Rp6.350, masih terpaut 19,1% dari posisi awal tahun. Terakhir, saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) pun sudah berada pada Rp1.720, berbeda 18,9% dari posisi awal tahun. Saham-saham bank pelat merah kompak mulai pulih sejak awal Mei tahun ini.
Menurut Sunarso, pulihnya harga saham BBRI menggambarkan investor lebih cenderung memilih perusahaan dengan tata kelola baik ketimbang memanfaatkan sentimen-sentimen eksternal yang membuat indeks saham semakin fluktuatif.
"Padahal sebenarnya kami sedang sangat berhati-hati. Laba saja juga turun. Kami juga melakukan pencadangan sangat besar. Kami berpikir situasi masih belum aman. Tetapi kami bersyukur investor semakin hati-hati. Itu poin positif. Mereka lebih menghargai keberlanjutan," katanya kepada Bisnis, Kamis (3/12/2020).
Sunarso memastikan perseroan memiliki likuiditas dan modal yang cukup untuk terus menjaga stabilitas, dengan tetap melakukan ekspansi secara konservatif.
Di masa pandemi, dia pun menyampaikan Bank BRI tetap fokus pada perluasan dan pengembangan pasar pembiayaan mikro dan ultra mikro. "Salah satu yang kami lakukan adalah dengan pembuatan website pasar, yang kami telah berhasil membuat lebih dari 4.500 lebih website," katanya.
Terpisah, Direktur Finance, Planning, dan Treasury Bank BTN Nixon L. P. Napitupulu pun menyampaikan perseroan tetap akan fokus pada perbaikan dan pemulihan selam masa pandemi.
"Kami fokus kinerja. Kami menjaga kualitas kredit, kami jaga pencadangan, kami fokus ekpansi, likuidititas kami terjaga, itu yang kami terus upayakan untuk menjaga kepercayaan investor," sebutnya.
Dia memaparkan ekpansi kredit pada pertengahan kuartal keempat tahun ini sudah mulai baik. Bank BTN bahkan sudah mulai dapat mengoperasikan 60% hingga 70% kapasitasnya untuk ekspansi kredit. "Kami punya industri kebutuhan dasar. Jadi peluang kami untuk tumbuh tentunya masih cukup banyak," katanya.
Dia menyampaikan perseroan juga telah mencapai Rp1 triliun laba dan masih dapat naik dengan ekpansi kredit akhir tahun ini. "Kalau menyeebut laba investor akan khawatir. Namun, kami imbangi itu dengan pencadangan yang cukup, dan itu akan selalu kami jaga tinggi," sebutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel