PNM Rilis Obligasi Rp1,73 T, Bunga di Atas Deposito

Bisnis.com,06 Des 2020, 14:07 WIB
Penulis: Dhiany Nadya Utami
Kantor PNM/pnm.co.id

Bisnis.com, JAKARTA — PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Tbk.  mendapatkan dukungan kekuatan modal baru untuk membiayai PNM Mekar dan model pembiayaan lainnya melalui Obligasi Berkelanjutan III PNM Tahap IV Tahun 2020 (Obligasi III Tahap IV). Surat utang baru dari PNM ini tercatat sebesar Rp1,73 triliun.

Obligasi PNM ini terdiri dari beberapa seri yakni obligasi PNM Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp904,80 miliar dengan tingkat bunga 6,50 persen dan jangka waktu 370 Hari Kalender sejak tanggal emisi.

Selanjutnya obligasi PNM Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp537 miliar tingkat bunga 7,75 persen, dan jangka waktu 3 tahun sejak tanggal emisi.

Sedangkan obligasi PNM Seri C dengan nilai nominal Rp292 miliar tingkat bunga 8,75 persen, dan jangka waktu 5 tahun sejak tanggal emisi.

Berdasarkan Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia, PT PNM telah mendapat persetujuan BEI dan akan mencatatkan efek bersifat utang tersebut pada esok hari, Senin (7/12/2020)

 “Obligasi Berkelanjutan III PNM Tahap IV Tahun 2020 yang akan dicatatkan dengan nilai nominal sebesar Rp1,73 triliun, terdiri atas tiga seri yakni Seri A (PNMP03ACN4), Seri B (PNMP03BCN4), dan Seri C (PNMP03CCN4),” dalam keterbukaan yang dikutip, Minggu (6/12/2020)

Untuk surat utang terbaru dari PNM ini, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberi rating idA+ (Single A plus). Dalam aksi ini PT Bank Mega Tbk. bertindak sebagai Wali Amanat.

Dengan penerbitan surat utang baru dari PNM itu, secara akumulasi emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia sepanjang tahun 2020 adalah 98 Emisi dari 58 Emiten senilai Rp77,69 Triliun.

 Sedangkan total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 469 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp426,87 Triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 127 Emiten.

 Sedangkan utang negara melalui Surat Berharga Negara (SBN) tercatat 133 seri dengan nilai nominal Rp3.755,59 Triliun dan USD400 juta, sedangkan Efek Berangun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp7,17 Triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini